Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sanimas IsDB, Program Lingkungan Bersih, Sehat, dan Ramah Wisatawan

Kompas.com - 07/12/2019, 20:25 WIB
Inang Sh ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Kini, Sanimas IsDB, sudah menjalankan progam ini di 13 provinsi, 58 kabupaten dan kota, dan 1.800 titik.

“Sanimas IsDB adalah kunci keberhasilan masyarakat dalam menangani persoalan lingkungan dan kesehatan lingkungan. Karena saya begitu peduli terhadap program ini dan keberhasilannya,” kata Lurah Sungai Daeng, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Fitria Anggraeni.

SPALD-T kini sudah dimanfaatkan rata-rata oleh 50-80 Sambungan Rumah (SR) di Bangka Barat.

Baca juga: 16 Kecamatan Krisis Air Bersih, BPBD Gunungkidul Belum Tetapkan Status Darurat Kekeringan

Dengan begitu,warga tak lagi harus memiliki tangki septik. Air hasil olahan limbah dari SPALD-T ini pada umumnya dimanfaatkan masyarakat untuk menyiram tanaman dan mengairi kebun.

Kehadiran infrastruktur SPALD-T berdampak positif. Beberapa indikator lingkungan telah membaik di daerah-daerah yang tersentuh program tersebut.

Drainase menjadi bersih, bahkan kerap kering, tidak lagi menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk. Air limbah domestik tidak terlihat lagi mengotori lingkungan.

Selain itu, analisis tentang peran Sanimas terhadap kesehatan lingkungan telah dilakukan pada 2014 oleh Kresno Ranu Aji dan Widjonarko dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Penelitian Kresno sendiri mengambil lokasi di Kelurahan Tandang, Kota Semarang (Jawa Tengah).

Hasil dari temuan studi yang dipublikasikan melalui e-Journal Undip itu menunjukkan bahwa peran Sanimas terhadap lingkungan dan kesehatan berdampak positif.

Pasalnya, program Sanimas membantu dalam mengelola air limbah yang dihasilkan masyarakat.

Baca juga: Krisis Air Bersih, Wanita Paruh Baya Tercebur Sumur Saat Mencuci

Dengan hadirnya program Sanimas, masyarakat merasa terbantu dalam pemenuhan prasarana sanitasi, mengingat dari segi ekonomi mereka tergolong masyarakat berpenghasilan rendah.

Penelitian lain pada 2014 dilakukan oleh Leonardo Rio Wibowo dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro di Kelurahan Pamijen, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas (Jawa Tengah).

Penelitiannya memperlihatkan adanya penurunan kandungan (COD, BOD, dan DO) pada air tanah. Dengan menurunnya kandungan tersebut mutu lingkungan di Kelurahan Pamijen menjadi lebih baik.

Tingkat keberhasilan program Sanimas juga dapat dilihat dari adanya perubahan perilaku masyarakat untuk melakukan buang air besar sembarangan (BABS).

Persentase masyarakat yang melakukan perubahan dari BABS ke WC pribadi di rumah meningkat menjadi 99 persen di Kelurahan Pamijen.

Baca juga: Demi Transparansi Anggaran, Kementerian PUPR Bentuk Balai Cipta Karya

Praktik terbaik pelaksanaan program Sanimas IsDB tersebar pada banyak titik di 13 Provinsi. Beragam bentuk bangunan Sanimas aneka warna nan indah hadir di lingkungan permukiman warga.

Lingkungan bersih dan kesehatan warga pun meningkat dan anak-anak ceria.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com