Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Wacana Masa Jabatan Presiden 3 Periode | Kampanye Senang Membaca | Kala Puber Kedua Meghampiri

Kompas.com - 07/12/2019, 18:55 WIB
Harry Rhamdhani,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

KOMPASIANA - Wacana atas perubahan sistem masa jabatan presiden lagi-lagi mendapat perhatian publik. Setelah usulan 7 tahun lama jabatan hanya satu periode, kini masa jabatan presiden diusulkan bisa 3 periode.

Atas wacana tersebut, Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara soal usulan memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

“Sejak awal, sudah saya sampaikan, saya ini produk dari pemilihan langsung. Sehingga, saat itu ada keinginan untuk amendemen, jawaban saya, apakah bisa amendemen dibatasi untuk urusan haluan negara, jangan melebar ke mana-mana," kata Jokowi.

Apalagi, tulis Kompasianer Thamrin Dahlan, soal Amandeman UUD 45 yang memicu perdebatan panjang, tidak terlalu bermakna dibahas di tengah kesibukan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Selain topik tersebut, masih ada artikel menarik lainnya yang populer dalam sepekan ini, seperti saran untuk Mas Nadiem untuk membuat siswa senang membaca hingga kiat menghadapi puber kedua.

Berikut 5 artikel terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

1. Presiden Jokowi Memang Pantas Murka Soal Tiga Periode

Tujuan diadakannya pemilu adalah tetap ujungnya untuk kesejahteraan rakyat. Apalagi dengan adanya wacana penambahan masa jabatan presiden yang semula 2 periode menjadi 3 periode.

Menurut Kompasianer Thamrin Dahlan, sebenarnya tidak juga bisa disalahkan ide-ide tersebut asalkan didasari niat baik memperbaiki sistem pemilu.

"Perlu diteliti secara ilmiah apakah 4 kali penyelenggaraan pemilu langsung sejak tahun 2004 oleh rakyat telah menimbulkan perpecahan bangsa dengan segala korbannya," lanjutnya.

Jadi, wajar saja jika Presiden Jokowi sampai sampai mengatakan 3 hal yang menyangkut atau menyerang dirinya secara pribadi. (Baca selengkapnya)

2. Mas Menteri, Tolong Kampanyekan Membaca untuk Kesenangan

Bermula dari utas di Twitter yang dibuat Kompasianer Ade Kumalasari tentang pentingnya tangga baca untuk siswa mendapat respons yang baik dari warganet.

Kemudian, ia melengkapinya kembali dalam sebuah tulisan utuh berupa esai yang menyarankan Mas Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, agar turut serta dalam kampanye membaca sebagai bentuk yang menyenangkan.

"Semangat orang tua ini luar biasa ini bagus, karena ketrampilan membaca memang penting. Tapi sayangnya, kerja keras ini langsung berhenti begitu anak sudah bisa membaca," tulis Kompasianer Ade Kumalasari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com