Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Sore ini, Pimpinan PKS Bertemu PP Muhammadiyah

Kompas.com - 04/12/2019, 10:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), akan berkunjung ke PP Muhammadiyah, Rabu (4/12/2019).

Juru Bicara PKS, Ahmad Fathul Bari, mengatakan kunjungan itu dilaksanakan pada Rabu petang.

"Ya (dijadwalkan) pukul 18.30 WIB, " ujar Fathul saat dikonfirmasi Kompas.com.

Dia menuturkan, kunjungan tersebut dalam rangka silaturahim kebangsaan.

Baca juga: PKS: Bravo untuk Pak Jokowi...

Adapun pimpinan PKS yang akan hadir antara lain Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal Mustafa Kamal.

Sementara itu, Mustafa Kamal menyebutkan kedatangan PKS ke PP Muhammadiyah dalam rangka meneruskan tradisi Silaturahim Kebangsaan.

Mustafa mengatakan, tujuan silaturahim ini adalah untuk meminta masukan dan nasihat dari PP Muhammadiyah terkait sumbangsih terhadap pembangunan bangsa.

Terlebih Muhammadiyah telah menjadi organisasi Islam modern terbesar yang telah memberikan sumbangsih sangat besar selama lebih dari satu abad sejak berdiri.

"Kami ingih lebih banyak mendengar nasihat dari guru-guru kami di PP Muhammadiyah. Pengalaman lebih dari satu abad dalam berkiprah tentu bisa memberikan spektrum yang jauh lebih luas untuk bangsa ini," tutur Mustafa sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya.

Baca juga: Politisi PKS Nilai Wacana Revisi UUD 1945 Belum Mendesak

Mustafa menambahkan bahwa tujuan dan cita-cita PKS sama dengan Muhammadiyah dalam mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia yang disepakati para pendiri bangsa dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945 paragraf ke-4.

"Kami sebagai partai politik dan Muhammadiyah sebagai Ormas hanya berbeda dari sisi bentuk, semacam pembagian tugas. Tetapi saya yakin tujuan kami sama untuk mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia. Untuk itulah kami butuh masukan dalam mewujudkan cita-cita yang sama itu dari sisi partai politik," tambah Mustafa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com