"Surat keterangan hasil UN akan dibuat lebih lengkap dengan levelling untuk menggambarkan capaian kompetensi siswa," jelas Anies.
Baca juga: Mendikbud Nadiem Makarim Pastikan UN 2020 Masih Akan Berjalan
Setelah posisi Anies digantikan Muhadjir Effendy pada 2016, ia sempat mewacanakan ingin melakukan moratorium pelaksanaan UN 2017.
Muhadjir berpandangan, pelaksanaan UN perlu dievaluasi dan dilakukan treatment baru agar pelaksanaan ujian lebih berkualitas.
Kemendikbud pun mempersiapkan pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sebagai pengganti UN.
Dalam konsep USBN, jenis soal akan terdiri dari pilihan ganda dan esai. Jumlah soal pilihan ganda akan dikurangi, tak seperti UN yang seluruhnya merupakan pilihan ganda.
Hal tersebut dilakukan untuk mendeteksi kemampuan berpikir kritis siswa. USBN nantinya bisa dilaksanakan tanpa kertas atau paperless, sehingga dapat menghemat anggaran.
Baca juga: Nadiem Makarim Sebut Realisasi Penghapusan UN Setelah 2020
Namun, gagasan moratorium itu ditolak Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut dia, UN masih diperlukan di dalam sistem pendidikan di Tanah Air.
Akhirnya, Presiden Joko Widodo memutuskan agar pelaksanaan UN tetap dilakukan pada tahun 2017. Keputusan itu diambil di dalam rapat kerja terbatas kabinet pada 12 Desember 2016.
Mantan CEO Gojek Indonesia itu mewacanakan penghapusan UN dapat direalisasikan setelah tahun 2020.
Menurut Nadiem, pihaknya menerima aspirasi dari guru, murid dan orang tua yang ingin memperbaiki sistem UN, untuk menghindari hal negatif.
Hal negatif yang dimaksud yaitu tingkat stres yang tinggi pada siswa saat persiapan. Selain itu, ada rasa khawatir yang dirasakan siswa saat menghadapi ujian yang mata pelajarannya bukan bidang mereka.
Meski wacana ini sudah dikaji, Nadiem mengatakan, kebijakan yang akan dilakukan tidak akan sekadar menghapus UN. Namun, akan ada perbaikan sistem kelulusan bagi siswa.
"Jadi bukan semuanya ini wacana menghapus saja, tapi juga wacana memperbaiki esensi dari UN itu sebenarnya apa. Apakah menilai prestasi murid atau menilai prestasi sistem," kata Nadiem di Kantor Kemendikbud, Sabtu (30/11/2019).
Sumber: Kompas.com (Penulis: Unoviana Kartika, Nabilla Tashandra, Dian Erika Nugraheny)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.