Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Munas Golkar, 2.146 Tokoh Masyarakat Diundang Ikut Pendidikan Politik

Kompas.com - 27/11/2019, 13:21 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar pada 3-6 Desember 2019 mendatang, sebanyak 2.146 orang tokoh masyarakat akan mengikuti pendidikan politik partai tersebut.

Juru Bicara Munas Partai Golkar 2019 Christina Aryani mengatakan, pendidikan politik menjadi salah satu agenda dalam Munas Partai Golkar.

"Sebanyak 2.146 orang tokoh akan datang ke Jakarta untuk mengikuti pendidikan politik Partai Golkar," ujar Christian melalui siaran persnya, Rabu (27/11/2019).

Baca juga: Seputar Seleksi Caleg Akan Jadi Materi dalam Munas Golkar

Pendidikan politik tersebut akan diselenggarakan dalam dua angkatan, yakni pada 28 November 2019 dan 30 November 2019.

Adapun tema yang diambil dalam pendidikan politik ini adalah 'Pembangunan Nasional sebagai Pengejawantahan Ideologi Pancasila'.

"Pendidikan politik ini diharapkan menjadi penyambung gagasan Partai Golkar dalam upaya dan peran sertanya mengisi pembangunan nasional dengan berlandaskan Pancasila," kata Christina.

Baca juga: Kubu Bambang Soesatyo Siap Gelar Munas Golkar Tandingan

Selain menggelar pendidikan politik bagi tokoh masyarakat di seluruh Indonesia, panitia penyelenggara juga telah mempersiapkan acara lainnya.

Mulai dari diskusi publik hingga rangkaian talk show politik.

Christina mengatakan, Munas Partai Golkar merupakan agenda penting dan strategis yang akan menetapkan program umum dan langkah-langkah besar partai ke depan.

"Maka menjadi tanggung jawab seluruh kader dari pusat hingga daerah untuk menyukseskan agenda penting dan strategis ini," kata dia.

Baca juga: Kubu Bamsoet Tuding Panitia Munas Golkar Tak Netral, Diisi Orang-orang Airlangga

Oleh karena itu, Partai Golkar pun memberikan kesempatan kepada seluruh kadernya untuk mengikuti munas tersebut.

"Munas ini merupakan momentum konsolidasi kekuatan dan konsolidasi seluruh pikiran-pikiran positif untuk kemajuan partai," kata dia.

Kompas TV Upaya perebutan Kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli, Palmerah Jakarta Barat oleh massa Angkatan Muda Partai Golkar kubu Bambang Soesatyo nyaris berlangsung ricuh. Kericuhan ini nyaris terjadi seusai upaya penggembokkan paksa di pintu gerbang. Upaya mediasi 2 pimpinan AMPG di depan Kantor DPP Partai Golkar yang dilakukan pihak kepolisian nyaris menemui jalan buntu. AMPG pendukung Bambang Soesatyo tak terima dengan pernyataan kubu AMPG pendukung Airlangga Hartarto yang secara sepihak menyatakan pemecatan terhadap Wakil Ketua Umum AMPG. Penjagaan Kantor DPP Partai Golkar oleh massa AMPG yang mendapat pengawalan polisi ini telah terjadi beberapa hari. Kericuhan yang membuat panas internal Golkar jelang Musyawarah Nasional atau Munas Golkar bukan kali ini saja terjadi. Setidaknya pernah terjadi 2 atau 3 kali isu perpecahan jelang Munas yang mengagendakan pemilihan ketua umum. Kali ini kericuhan terjadi antara 2 kubu Angkatan Muda Partai Golkar salah satu organisasi sayap golkar. Nah isu perpecahan ini semacam "tradisi" jelang Munas Golkar. Kenapa bisa terjadi demikian di partai beringin ini? Untuk membahasnya sudah hadir Wakil Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar Mustafa M. Radja dan juga peneliti politik senior LIPI Syamsuddin Harris. #Golkar #AMPG #MunasGolkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com