Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sohibul Iman Imbau Para Guru Tak Ikut Politik Praktis

Kompas.com - 26/11/2019, 16:43 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden PKS Sohibul Iman menyoroti sejumlah permasalahan guru di Indonesia.

Sohibul mengatakan, dalam era reformasi ini, para guru sering ditarik dalam politik praktis terutama dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Hal ini disampaikan Sohibul, dalam diskusi berjudul "Derita Guru dalam Sistem Pendidikan Indonesia" di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).

"Pertama yaitu politisasi guru, guru ditarik ke politik praktis terutama di pilkada-pilkada, ini buruk buat masa depan guru dan masa depan kita," kata Sohibul.

Baca juga: Surabaya Punya Museum Pendidikan, Guru Merasa Profesinya Dihargai

Sohibul mengimbau seluruh partai politik bersikap bijak untuk tidak menarik guru dalam politik praktis dan para guru harus menahan diri.

"Dan gurunya sendiri jangan mau ditarik-tarik," ujarnya.

Selain itu, Sohibul juga menyinggung, kriminalisasi terhadap guru yang dilakukan orang tua murid. Menurut dia, masalah tersebut harus segera diselesaikan.

"Sekarang banyak sekali kasus bagaimana anak dari seseorang yang biasanya punya power tertentu kemudian mengkriminalisasi guru, ini harus diselesaikan," ucapnya.

Baca juga: Puan Minta Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Guru

Lebih lanjut, Sohibul mengatakan, kompetensi para guru menjadi pekerjaan rumah yang harus diperhatikan pemerintah.

"Karena kalau guru punya kompetensi yang luar biasa, kita tidak akan ragukan lagi, siswa yang hasilnya luar biasa juga," pungkasnya.

Kompas TV Seorang tunanetra Risky Nurilawati mendedikasikan dirinya dengan menjadi guru di SMP Luar Biasa Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Surabaya, Jawa Timur. Pada 2007, Risky lulus dari SMP Luar Biasa YPAB dan bahkan jadi lulusan terbaik. Risky melatih paduan suara, angklung, kolintang, dan olah vokal. Ia juga mengajar anak didiknya bernyanyi dalam berbagai bahasa, yakni Jerman, Jepang, hingga Mandarin. Berkat sang guru, siswa YLAB pun berhasil ikut pertukaran budaya di Hongkong dan konser di Albania. #GuruTunanetra #NyanyiBahasa #YPAB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com