Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Perdana di DPR, Kapolri Sampaikan Perkembangan Kasus Novel Baswedan

Kompas.com - 20/11/2019, 12:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III DPR menggelar rapat pertama dengan Kapolri Idham Azis dan seluruh Kapolda di Indonesia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Pada awal rapat, Idham Azis menyampaikan laporan kinerja Kapolri selama lima tahun terakhir.

Kemudian, Idham menyampaikan, perkembangan isu-isu aktual, salah satunya kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Idham mengklaim, pihaknya masih terus berupaya mengungkap kasus penyiraman novel. Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 73 saksi dan 38 titik CCTV.

"Kemudian pemeriksan daftar tamu hotel, serta kontrakan dan kamar kos di sekitar TKP pemeriksaan terhadap 114 toko kimia yang berada di radius 1 km dari TKP," kata Azis.

Baca juga: Kasus Penyiraman Novel Baswedan, antara Dugaan Laporan Palsu dan Rekayasa

Idham mengatakan, pihaknya telah melakukan rekonstruksi wajah yang diduga pelaku dan mengamankan tiga orang saksi.

Selain itu, kata dia, pihaknya sudah membentuk tim pengawas internal untuk melaksanakan audit terhadap proses penyidikan dan terus berkoordinasi dengan pihak eksternal lainnya.

"Dan membuka ruang komunikasi dengan pihak eksternal yaitu KPK, Komnas HAM dan kompolnas dan Ombudsman," ucapnya.

Baca juga: Tetangga Novel Baswedan Minta Polisi Segera Tuntaskan Kasus Penyiraman Air Keras

Lebih lanjut, Idham mengatakan, berdasarkan rekomendasi Komnas HAM dan Polri, telah membentuk tim pakar dan tim pencari fakta guna mendukung proses penyelidikan dan mendalami sketsa wajah pelaku.

"Polri akan terus melakukan pencarian kepada pelaku, serta akan memberikan akses seluas-luasnya dari KPK untuk melakukan verifikasi akses penyidikan yang dilakukan oleh polri," pungkasnya.

Kompas TV Tetangga Novel Baswedan, Yasri Yudha Yahya yang juga Tim Advokasi Novel melaporkan politisi Dewi Tanjung ke Polisi. Dewi Tanjung dinilai telah melakukan pelaporan palsu ke polisi terkait kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. Yasri menyebut dirinya orang yang pertama membawa Novel ke rumah sakit setelah terjadinya penyiraman air keras. Sehingga, ia tahu persis kondisi novel dan tak mungkin merekayasa. Yasri Yudha Yahya mengatakan: Kenapa saya melaporkan? Karena pada saat itu kejadian, saya orang yang membawa korban Novel dan tahu persis bagaimana mukanya. Semua putih, sehingga mungkin gak orang merusak matanya sendiri, kira-kira masuk akal gak? Cacat seumur hidup. #novelbaswedan #dewitanjung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com