Pada awal rapat, Idham Azis menyampaikan laporan kinerja Kapolri selama lima tahun terakhir.
Kemudian, Idham menyampaikan, perkembangan isu-isu aktual, salah satunya kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Idham mengklaim, pihaknya masih terus berupaya mengungkap kasus penyiraman novel. Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 73 saksi dan 38 titik CCTV.
"Kemudian pemeriksan daftar tamu hotel, serta kontrakan dan kamar kos di sekitar TKP pemeriksaan terhadap 114 toko kimia yang berada di radius 1 km dari TKP," kata Azis.
Idham mengatakan, pihaknya telah melakukan rekonstruksi wajah yang diduga pelaku dan mengamankan tiga orang saksi.
Selain itu, kata dia, pihaknya sudah membentuk tim pengawas internal untuk melaksanakan audit terhadap proses penyidikan dan terus berkoordinasi dengan pihak eksternal lainnya.
"Dan membuka ruang komunikasi dengan pihak eksternal yaitu KPK, Komnas HAM dan kompolnas dan Ombudsman," ucapnya.
Lebih lanjut, Idham mengatakan, berdasarkan rekomendasi Komnas HAM dan Polri, telah membentuk tim pakar dan tim pencari fakta guna mendukung proses penyelidikan dan mendalami sketsa wajah pelaku.
"Polri akan terus melakukan pencarian kepada pelaku, serta akan memberikan akses seluas-luasnya dari KPK untuk melakukan verifikasi akses penyidikan yang dilakukan oleh polri," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/20/12393901/rapat-perdana-di-dpr-kapolri-sampaikan-perkembangan-kasus-novel-baswedan