Alasan mengundang kedua kementerian itu, kata dia, karena ada saling keterkaitan antara pendidikan dan keagamaan.
Sebab, kata Hariyono, program ini akan diajarkan di lembaga pendidikan. Kemudian, ada kaitan antara materi Pancasila yang akan diajarkan dan pendidikan agama.
Hariyono mengungkapkan, BPIP ingin pembelajaran Pancasila di sekolah nantinya direalisasikan dalam satu mata pelajaran khusus yakni Pendidikan Pancasila.
Sehingga, nilai-nilai Pancasila nantinya bisa disampaikan secara utuh.
"Kalau pendidikan kewarganegaraan atau PPKN sekarang aspek Pancasila tidak dominan. Saat ini, kalau dari buku teks pelajaran lebih banyak (memuat) teori kebangsaan barat," tutur Hariyono.
Hariyono menuturkan, BPIP ingin realisasi pengajaran Pancasila di sekolah bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga: Try Sutrisno: Pancasila Masih Relevan, Disarikan dari Nilai Agama
Paling cepat, pada semester mendatang Pancasila sudah bisa diajarkan di sekolah hingga pendidikan tinggi.
Namun, dia menyadari ada berbagai hal yang harus dipersiapkan terlebih dulu. Salah satunya perihal dasar aturan pembelajaran Pancasila.
"Kalau bisa semester depan udah bisa lakukan (pembelajaran Pancasila di sekolah). Sehingga sejak saat ini kita usulkan," tambah Hariyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.