JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Nusantara yang juga Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Gatot Eddy Pramono menjelaskan tiga hal yang menjadi penyebab menguatnya sikap intoleransi di kalangan masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir.
Hal itu disampaikan Gatot dalam sebuah diskusi memperingati Hari Toleransi Internasional di Hotel Sahid, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
Tema diskusi yakni "Meneguhkan Toleransi, Merawat Kebhinnekaan Indonesia."
Apa saja tiga penyebab intoleransi di Indonesia itu? Berikut paparannya.
Baca juga: Cegah Intoleransi, BPIP Minta Materi Keberagaman Diajarkan di Sekolah
Penyebab pertama, kata Gatot, yakni perkembangan situasi global yang mengikis nilai-nilai ketimuran, salah satunya toleransi.
"Memang ini tidak terlepas dari perkembangan global, globalisasi, demokratisasi, dan ilmu pengetahuan. Ini sangat berpengaruh pada perkembangan toleransi di negara kita ini," kata Gatot.
"Globalisasi membuat nilai luhur ketimuran kita semakin tergerus."
Baca juga: Komnas HAM: Kecenderungan Sikap Intoleransi Menguat di Kalangan Anak Muda Terdidik
Penyebab kedua, iklim demokrasi Indonesia yang kurang ideal.
Menurut Gatot, demokrasi itu sangat ideal dalam kondisi sosial masyarakat yang kelas menengahnya dominan.
Akan tetapi, kondisi di Indonesia didominasi masyarakat kelas bawah (low class).
Masyarakat kelas bawah ini bisa digolongkan sebagai masyarakat yang kurang beruntung dalam mendapat pendidikan, dalam ekonomi, dan lain sebagainya.
"Dalam demokrasi, masyarakat yang low class ini cenderung ingin melakukan suatu perubahan yang cepat, kritis, tetapi tidak rasional," ungkap Gatot.
Baca juga: Ketum PSI Sebut Ancaman Terbesar Indonesia adalah Intoleransi
Dengan demikian, demokrasi Indonesia yang didominasi masyarakat kelas bawah itu kemudian dianggap sebagai kondisi yang sebebas-bebasnya.
Terlebih lagi, kondisi Indonesia amat majemuk dari sisi agama, suku bangsa, etnis, budaya, dan sebagainya.
Lambat laun, perbedaan ini terus dicari celahnya sehingga muncul nilai primordialisme.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.