KOMPAS.com - Nuansa kekhawatiran sekaligus semacam 'peringatan keras' disampaikan Ketua DPD Golkar Bangka Belitung ( Babel), Hendra Apollo, menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.
Ia berpendapat, saat ini konflik dan ancaman perpecahan di internal Parai Golkar kian menajam.
Untuk itu, Hendra Appollo menawarkan musyawarah mufakat sebagai solusi perkubuan yang terjadi di antara kader Partai Golkar.
"Harus aklamasi. Atau, ya, musyawarah mufakat!" kata Hendra dalam pernyataan tertulis, Rabu (13/11/2019).
Ia menegaskan, penetapan Ketua Umum Partai Golkar harus dilakukan secara aklamasi.
"Harus bisa! Kalau tidak aklamasi, ya, musyawarah mufakat. Itu memang jalan terbaik. Kalau sampai ke acara pemilihan, pastinya dengan pemungutan suara, itu bahaya! Voting berpotensi mengancam keutuhan partai. Saya khawatirkan partai akan kembali pecah, bahkan mungkin saja akan lahir partai baru," ujarnya.
Sebagai informasi, DPD Partai Golkar Babel dengan delapan suara, solid mendukung Airlangga Hartarto.
Selama ini, Airlangga dinilai bekerja keras untuk Partai Golkar.
Hasilnya, ia melanjutkan, Golkar meraup suara kedua teratas saat pemilu legislatif dan berhasil menempatkan kader-kader terbaik di parlemen maupun pemerintahan.
"Kami perjuangkan aklamasi atau musyawarah mufakat untuk Pak Airlangga Hartarto," ucap dia.