Golkar harus menyiapkan pelbagai langkah dan strategi untuk menghadapi gelaran tersebut.
"Ya, kami bersama-sama membahas langkah-langkah strategis apa yang akan diambil Golkar untuk menghadapi pilkada serentak tahun depan," Hendra Apollo mengingatkan.
Ia menginginkan kemenangan kader-kader Partai Golkar pada pilkada 2020.
"Kemenangan kader-kader partai itu dimungkinkan jika kita tetap solid, baik di pusat maupun daerah. Nah, kalau pusat terancam perpecahan, bagaimana kita bisa bicara kemenangan-kemenangan di pilkada serentak tahun depan?" ucapnya.
Hendra menilai situasi menjelang munas kurang kondusif. Apalagi, imbuh dia, friksi-friksi kian menguat.
Ia pun tak menutup kemungkinan adanya politik uang menjelang Musyawarah Nasional Partai Golkar.
"Bagaimana tidak? Kalau calonnya lebih dari satu, bisa saja. Sekarang, selain Pak Airlangga dan Pak Bambang Soesatyo, mau juga Pak Agus Gumiwang Kartasasmita dan Pak Indra Bambang Utoyo," ujar dia
Saat Airlangga berkunjung ke Babel sekitar empat bulan lalu, Hendra mengusulkan penetapan ketua umum saat munas diarahkan pada aklamasi.
"Itu empat bulan lalu, sekarang sepertinya sulit, calonnya lebih dari satu," katanya.
Walaupun demikian, Hendra optimistis kader-kader Partai Golkar dewasa dalam mencermati dinamika yang terjadi dan ancaman perpecahan.
"Sejarah membuktikan bahwa Golkar selamat dari konflik sebesar apa pun. Saya masih percaya itu. Golkar itu partai besar," ucap dia.
Hendra pun mengingatkan, peristiwa akbar yang digelar Partai Golkar seperti munas menjadi pusat perhatian partai-partai lain yang sejatinya pesaing Golkar.
Menurut dia, partai lain menantikan momentum yang terjadi dari munas nanti.
"Jangan sampai kader-kader partai lain menari-nari di balik penderitaan kita," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.