Oleh karena itu, Arie pun khawatir para wamen yang tidak kompeten tersebut kurang sinkron dengan menterinya.
Termasuk jumlah wamen yang banyak, tetapi tidak bisa saling menopang dan gagal menerjemahkan gagasan dari Presiden akan merugikan Presiden sendiri.
"Chemistry menteri dan wamen harus ada. Wamen dipastikan mampu membangun, men-support menteri dan mampu mengisi keterbatasan menteri juga," kata dia.
Menurut Arie, Jokowi juga sudah seharusnya membangun postur kabinet dengan adanya skema wamen tersebut dan memberitahukan beban serta agenda yang akan dilakukan.
Baca juga: Wempi Wetipo Dilantik sebagai Wamen PUPR, Gubernur Papua Ucapkan Terima Kasih
Para wamen juga harus berperan untuk lima prioritas yang sudah Jokowi gaungkan saat pidato pelantikan beberapa waktu lalu.
"Tapi saya lihat itu tidak terjadi. Oleh karena itu nanti 3 bulan dievaluasi saja dengan KPI tertentu yang Presiden tetapkan," katanya.
"Kalau tidak bisa (mengerjakan), Jokowi kan sudah janji mau copot," tutup Arie.
Baca juga: Penunjukan 12 Wamen Dinilai Kontradiktif dengan Keinginan Jokowi Sederhanakan Birokrasi