JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menunjuk Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju. Pelantikan Tito dan menteri lainnya dilakukan pada Rabu (24/10/2019) kemarin.
Jokowi pun sudah memberhentikan Tito sebagai Kepala Polri sehari sebelum pelantikan.
Kepala Negara juga sudah mengajukan Kepala Bareskrim Polri Komjen Idham Aziz ke DPR sebagai calon tunggal Kapolri.
Sambil menunggu proses uji kepatutan dan kelayakan terhadap Idham berjalan di komisi hukum DPR, untuk sementara Wakapolri Komjen Ari Dono menjabat sebagai pelaksana tugas Kapolri.
Baca juga: Kuasa Hukum Novel Baswedan Desak Presiden Bentuk TGPF Independen
Kepergian Tito dari Korps Bhayangkara meninggalkan satu kasus besar yang sudah terjadi sejak dua setengah tahun lalu, namun belum kunjung terungkap.
Kasus itu tak lain adalah penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Tak Ada Kemajuan
Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu, saat baru saja menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca juga: Tito Berhenti Jadi Kapolri, KPK Tunggu Hasil Penyelidikan Kasus Novel
Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.
Penyidikan kepolisian terhadap kasus ini tak kunjung mengalami kemajuan.
Aktivis antikorupsi sudah sejak lama mendesak Presiden Jokowi untuk membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) guna mengungkap kasus ini.
TGPF yang independen dinilai diperlukan karena ada dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam penyerangan Novel. Dugaan ini juga pernah disampaikan oleh Novel sendiri.
Baca juga: SBY Punya Munir, Jokowi Punya Novel Baswedan yang Jadi Ujian Sejarah...
Namun Presiden Jokowi berkali-kali menegaskan bahwa ia masih mempercayakan kasus ini kepada kepolisian yang dipimpin Tito.
Akhirnya, pada 8 Januari 2019, Tito membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta untuk mengusut kasus Novel.
Meski di dalamnya ada sejumlah tokoh masyarakat hingga internal KPK, namun anggota tim ini tetap didominasi oleh kepolisian.