Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kampung Apung, 2 Anak Balita Pernah Kecemplung Kolam dan Tewas

Kompas.com - 19/10/2019, 17:51 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Orang tua yang berada di Kampung Apung harus menjaga baik-baik anak balita mereka saat bermain di sekitar rumah. Sebab, menurut Rudi, Ketua RT 010/RW001 di Kampung Apung, di sana terjadi periswita yang merenggut nyawa dua balita pada tahun 2011.

"Di sini sudah memakan korban yakni anak balita dua orang yang kecemplung ke kolam," ucap Rudi di Kampung Apung, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (17/10/2019)

Rudi yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua RT mencoba mengingat kembali kejadian yang menimpa balita.

Walau sedikit lupa, Rudi mencoba menceritakan kronologis saat korban kecemplung kolam.

Saat itu, korban yang masih balita keluar bermain bersama teman-temannya menjelang siang hari.

Baca juga: Rumah Terendam Permanen, Beberapa Warga Hengkang dari Kampung Apung

Ketika bermain, korban luput dari pengawasan, sehingga orang tua tidak tahu apa yang anak itu lakukan.

Menjelang siang ke sore, orang tua korban menyadari anaknya belum pulang bermain dan mencarinya.

"Waktu itu satu kampung tuh ikut mencari. Warga pada muterin dari jam 1 siang sampai jam 4 sore, eh ketemunya anaknya sudah ngambang di kolam dekat rumah itu kejadian tahun 2011 itu," kata Rudi.

Belajar dari peristiwa tersebut, warga Kampung Apung bergotong-royong membuat pembatas antara jalan beton dengan kolam.

Baca juga: Kisah Kampung Apung yang Dahulu Rimbun Penuh Pohon, Kebun, dan Empang...

Mereka membuat pagar menggunakan kayu dan bambu sebagai penghalau agar anak-anak saat bermain tidak tercemplung ke kolam.

Ada juga yang menjejerkan tanaman dalam pot hingga rapat serta menutup bagian-bagian terbuka lainnya dengan papan.

Selain membuat pagar, setiap warga yang memiliki anak balita juga diimbau agar selalu menjaga aktivitas sang anak.

Sehingga, kejadian tercemplungnya anak balita tidak terulang kembali di Kampung Apung.

Adapun Kampung Apung dulunya bernama Kampung Teko yang terletak di Cengkareng, Jakarta Barat. Kampung ini dulunya perumahan warga pada umumnya. Namun pada tahun 1990-an, banjir besar menerpa perumahan ini.

Air pun menggenangi rumah warga. Butuh waktu berbulan-bulan menyedot air yang terjebak di perumahan ini. Peristiwa banjir terus berulang hingga air yang terjebak di perumahan kian tinggi.

Akhirnya, warga berinisiatif meninggikan rumah mereka. Lantai bawah tak lagi digunakan karena sudah terendam banjir. Sementara lantai atas dijadikan tempat tinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com