Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahun Bersama Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Spesial

Kompas.com - 18/10/2019, 16:29 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan kesannya selama lima tahun bekerja bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri di kabinet kerja.

Bagi Jokowi, setiap hari yang ia lewati bersama jajaran pembantunya adalah momen spesial.

"Setiap hari kan spesial terus, tidak ada yang tidak spesial, spesial pusing, spesial kejar-kejaran dengan waktu, spesial terus," kata Jokowi usai acara perpisahan dengan Wapres Kalla dan para menteri, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 58,8 Persen Responden Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi-JK

"Karena setiap hari, kita selalu memiliki persoalan, memiliki masalah yang belum diselesaikan, hampir setiap hari selalu ada," sambungnya.

Jokowi mengaku akan mengevaluasi kerja kabinet selama lima tahun terakhir ini sebagai modal untuk periode keduanya bersama Ma'ruf Amin.

Jokowi akan berfokus pada target-target yang belum tercapai di lima tahun pemerintahannya.

"Yang kita targetkan tapi belum selesai itu yang menurut saya perlu dikoreksi, perlu dievaluasi, hambatan ada di mana, problem ada di mana, saya kira itu yang akan kita perbaiki ke depan," kata dia.

"Tetapi memang setiap masa itu tantangannya berbeda sehingga juga memerlukan kepemimpimpinan di setiap kementerian yang mungkin juga bisa berbeda. Seperti 5 tahun ke depan kita ingin fokus ke pengembangan SDM, ya semua kementerian mesti arahnya akan kesana," sambungnya.

Baca juga: Jokowi Minta Maaf ke Menteri karena Sering Telepon Tengah Malam

Pemerintahan Jokowi-JK sendiri akan berakhir pada Minggu (20/10/2019), bersamaan dengan dilantiknya kembali Jokowi bersama Ma'ruf Amin.

Presiden Jokowi menyebut kabinetnya di periode kedua sebagian akan diisi oleh wajah lama, kendati demikian akan banyak wajah baru yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com