Para peserta itu kemudian diseleksi kembali dalam pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2019 tingkat nasional yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Pada acara puncak di Hotel Aryaduta, Jakarta tersebut, terpilih tiga pemenang Pelajar Pelopor dan dua Pelajar Pelopor Favorit yang akan bertugas sebagai duta keselamatan.
Juara I Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2019 diraih oleh Muhammad Faturrahman Marsuki dari SMAN 1 Tarakan, Kalimantan Utara. Fatur, berhasil meraih gelar juara dengan karya tulis CC-DESTRA (Control CO and Distance Detector for Traffic Accidents and Healthy).
Baca juga: Awas! Perhatikan 5 Hal Ini untuk Menghindari Kecelakaan Lalu Lintas
Fatur membuat karya berupa sistem yang dapat membantu kendaraan, khususnya sepeda motor, untuk menjaga jarak aman, pendeteksi asap knalpot dan dapat mengaktifkan lampu sein otomatis.
“Jadi, selain kendaraan yang berkeselamatan, juga bisa menjaga kesehatan pengendara,” ujarnya.
Fatur mendapatkan inspirasi untuk karyanya tersebut dari data WHO mengenai bahaya polutan bagi pengendara roda dua.
Menurutnya, saat ini banyak pengendara motor hanya mengenal safety riding, sedangkan pengetahuan soal defensive riding atau kehati-hatian untuk keselamatan sesama pengguna jalan belum terbentuk.
Baca juga: Instruktur Keselamatan Berkendara Indonesia Jadi Jawara di Jepang
Juara II diraih Saffana Rizqi Qinthara dari SMAN 1 Pontianak, Kalimantan Barat dengan karya WEMOS (Website Monitoring Sepeda Motor).
Saffana menciptakan alat untuk memberi peringatan bagi pengendara ketika mereka melampaui batas aman kecepatan berkendara.
Sementara itu, Juara III diraih oleh Aminudin Zakaria dari SMAN 1 Jombang, Jawa Timur dengan karya Rancang Bangun Sein Otomatis Berdasarkan Derajat Kebebasan dan GNSS Simulator.
Inovasi itu merupakan sistem yang dapat mengoreksi ketidakselarasan arah kendaraan dengan arah lampu sein secara otomatis.
Ke depannya, ketiga Pelajar Pelopor itu memiliki tugas sebagai duta keselamatan berlalu lintas.
Mereka akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengedukasi teman-teman seusianya tentang keselamatan berlalu lintas dan menciptakan budaya keselamatan di tempat tinggal masing-masing.
Baca juga: Anak di Bawah Umur Jadi Pelaku dan Korban Kecelakaan Lalu Lintas
“Saya berencana untuk membantu edukasi keselamatan berlalu lintas kepada teman-teman sesama pelajar dulu. Semoga ketertiban lalu lintas bisa tercipta karena ini penting untuk keselamatan mereka. Hidup masih panjang, masa depan mereka masih panjang,” ujar Saffana.
Untuk diketahui, ada beberapa indeks penilaian yang digunakan dalampemilihan pemenang. Kriteria tersebut adalah pengetahuan keselamatan berlalu lintas, perilaku, kemampuan public speaking.