Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo: Baru Kemarin Saya Sampaikan Mudah-mudahan OTT Berakhir...

Kompas.com - 16/10/2019, 10:31 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo atas Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pupus, Rabu (16/10/2019) pagi ini.

Tjahjo sebelumnya berharap, OTT KPK berhenti pada Bupati Indramayu yang ditangkap pada Senin (14/10/2019). Harapan itu ia sampaikan pada Ketua KPK Agus Rahardjo.

Namun, selang satu hari, KPK kembali menggelar OTT. Wali Kota Medan Dzulmi Eldin ditangkap dalam OTT ini.

"Kemarin juga kami sampaikan pada ketua KPK, mudah-mudahan OTT KPK kepala daerah Kabupaten Indramayu itu yang terakhir," kata Tjahjo dalam sambutannya di rapat koordinasi nasional Simpul Strategis Pembumian Pancasila di Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).

"Baru kemarin saya mengatakan ini yang terakhir, tapi pagi hari ini ada OTT lagi, Wali Kota Medan," lanjut dia yang disambut tawa para tamu undangan.

Baca juga: Agus: Pemerintah Minta Tak Ada Lagi OTT, Pencegahan Atau KPK Mau Dimatikan?

Meski demikian, Tjahjo mengatakan, pihaknya tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah pada Dzulmi Eldin.

Tjahjo melanjutkan, selama lima tahun dirinya menjabat sebagai Mendagri, hampir 119 kepala daerah terjerat OTT KPK.

Jumlah itu belum termasuk para kepala daerah serta anggota DPRD.

"Selama lima tahun saya sebagai Mendagri, sudah ada hampir 119 kepala daerah (terjerat OTT), belum teman-teman kita kepala dinas, belum teman-teman kita anggota DPRD baik provinsi maupun kabupaten/kota," kata Tjahjo.

Ia berharap seluruh OTT tersebut membuat pejabat tidak lagi melakukan praktik korupsi.

Diberitakan, tim penindakan KPK menangkap Wali Kota Medan Dzulmi Eldin lewat operasi tangkap tangan.

Baca juga: Terjerat OTT KPK, Bupati Supendi Minta Maaf ke Masyarakat Indramayu

Hal itu dikonfirmasi Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui keterangan tertulis, Rabu (16/10/2019).

"Ada tim lain yang ditugaskan di Medan. Dari OTT malam sampai dini hari tadi, total tujuh orang diamankan, yaitu dari unsur Wali Kota, Kepala Dinas PU, protokoler, ajudan Wali Kota dan swasta," kata Febri.

Tujuh orang diamankan dalam serangkaian OTT itu. Selain Dzulmi, turut diamankan pula unsur ajudan wali kota, kepala dinas Pemerintah Kota Medan, protokoler serta pihak swasta.

Febri mengatakan, timnya menyita uang lebih dari Rp 200 juta dalam serangkaian OTT itu. Uang itu diduga berasal dari sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkot Medan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com