Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agum Gumelar Sebut Kondisi Wiranto Membaik

Kompas.com - 11/10/2019, 11:02 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar menyatakan, kondisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM Wiranto sudah membaik.

Hal itu ia sampaikan usai menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

"(Kondisinya) membaik, saya komunikasi dengan beliau, pelan, bicaranya jelas kok. Ya minta doa restu lah, pasti itu begitu ya, dan saya lihat kondisi akan membaik," kata Agum.

Baca juga: Eks Menperin Sebut Wiranto Sudah Sadar dan Bisa Diajak Berbincang

Ia merasa prihatin atas kejadian yang menimpa Wiranto. Menurut dia peristiwa ini di luar dugaan dan bagian dari teror.

Ia meyakini aksi penusukan terhadap Wiranto tidak berdiri sendiri.

"Artinya kita serahkan sekarang kepada polisi untuk bisa mengungkap jaringan mana, motivasinya apa, biarkan polisi yang bekerja, dan modal awal kita dua orang terduga ini. Nah ini yang harus dijaga betul oleh polisi," ujar dia.

Baca juga: Wiranto Diserang, Krisdayanti Sedih dan Kaget hingga 9 Tahun Pakai Bodyguard

Agum juga berharap, ada upaya untuk meningkatkan pengamanan terhadap para petinggi negara. Hal itu guna mencegah peristiwa serupa terulang lagi.

"Mereka tahu kita, kita tak tahu mereka, teror itu bisa terjadi kapan saja dimana saja dengan cara apa saja, terhadap siapa saja. Nah menghadapi ancaman seperti ini, kuncinya terletak pada sejauh mana kita mampu memperdayakan intelijen kita," kata dia.

Ia pun berharap jajaran Badan Intelijen Negara (BIN) bisa bekerja lebih keras lagi dalam mencegah teror seperti ini terjadi lagi.

Baca juga: Puan: Peristiwa Penusukan Wiranto Merupakan Bentuk Teror

Menurut Agum, peristiwa ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk waspada.

"Kita harus bekerja lebih keras, menghadapi ancaman seperti ini kuncinya intelijen, intelijen bisa menjadi dasar bagi kita untuk mencegah teror itu terjadi," kata dia.

Sebelumnya, tim dokter telah menempatkan Wiranto di ruang intensive care unit (ICU) setelah dia menjalani operasi.

Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung.

Baca juga: Wiranto Diserang, Kenapa Sebagian Komentar Publik Justru Tak Simpatik?

Ia memperoleh informasi tersebut dari Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dr Mayjen Terawan Agus Putranto yang ikut mengoperasi Wiranto.

"Alhamdulillah proses operasi berjalan dengan baik, dan Pak Wiranto sudah keluar dari ruang operasi dan beliau sekarang menempati ruang untuk ICU untuk distabilkan," ujar Pramono di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Wiranto diketahui ditusuk saat mampir di Alun-alun Menes, Pandeglang setelah setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, Kamis siang.

Menurut polisi, Wiranto menderita luka di tubuh bagian depan. Polisi mengamankan dua pelaku yang terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki. Keduanya berinisial SA dan FA.

Polisi menyebut pelaku terpapar radikalisme ISIS dan tengah mendalami kaitannya dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kompas TV Menko Polhukam Wiranto menyebut ada upaya menggabungkan teroris dengan unjuk rasa radikal untuk mengacaukan keamanan di Indonesia. Karena itu, Menko Polhukam meminta polisi untuk mengembangkan kasus ini untuk bisa membongkar jaringan yang berniat mengacaukan keamanan di tanah air. #Menkopolhukam #Wiranto #DemoMahasiswa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com