Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Lebih Diluncurkan, Aplikasi "Alwa" Diunduh 2.000 Orang

Kompas.com - 09/10/2019, 15:22 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Polres Kulon Progo mencatat sebanyak 2.000 orang telah mengunduh aplikasi Alarm Warga (Alwa) yang diluncurkan sejak 29 Agustus 2019.

Aplikasi ini memungkinkan warga Kulon Progo melaporkan apa saja terkait gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat, maupun membutuhkan kehadiran polisi sesingkat mungkin.

"Dalam 1 bulan ini baru 2.000-an yang men-download," kata Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution, di Mapolres Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu (9/10/2019).

Baca juga: Demi Bandara YIA, Pemkab Kulon Progo Agresif Gusur Tambak Warga

Anggara menuturkan, proses verifikasi diduga menjadi alasan mengapa baru 2.000 yang mengunduh padahal warga Kulon Progo berjumlah ratusan ribu orang.

Diungkapkannya, orang yang ingin mendaftar harus menyertakan KTP serta swafoto.

Setelah itu, identitas pendaftar akan diverifikasi kembali oleh tiga orang admin, yang juga merupakan anggota kepolisian setempat.

"Karena saya mengharuskan menggunakan KTP dan wajah untuk register dan verifikasi, sehingga tidak ada orang-orang yang hanya main-main saja," ungkapnya.

Baca juga: Dilanda Kekeringan Ekstrem, 2 Juta Liter Air Bersih Disalurkan ke Sejumlah Desa di Kulon Progo

Selama satu bulan tersebut, tim mendapat satu laporan mengenai perampokan melalui fitur silent alarm. Fitur itu memungkinkan warga memberi peringatan langsung kepada Polres Kulon Progo.

Anggara menuturkan bahwa laporan itu berhasil ditangani aparat. Dengan adanya aplikasi itu, waktu maksimal polisi sampai ke tempat kejadian perkara (TKP) yaitu 15 menit.

Kemudian, polres mendapat 5 laporan dari fitur lapor, seperti adanya kecelakaan kendaraan bermotor, hingga laporan pengaturan lalu lintas.

Baca juga: Green Belt Bandara Dibangun, Pemkab Kulon Progo Mulai Menggusur Tambak Udang

Anggara menuturkan, bahwa aplikasi tersebut mengantisipasi sejumlah kejahatan dengan ancaman tinggi.

"Pembunuhan, penyanderaan, perampokan, serangan teroris menjadi kejahatan tinggi yang harus diantisipasi salah satunya dengan aplikasi ini,” ujar dia.

Kompas TV Satu pekan sudah para siswa Sekolah Dasar Negeri Jonggrangan 1 Desa Purwosari Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta datang ke sekolah dengan membawa air dalam botol.<br /> <br /> Air itu kemudian dikumpulkan di bak toilet sekolah. Kebijakan ini dijalankan agar kebutuhan air di toilet sekolah tetap bisa terpenuhi. Pasalnya sejak pasokan air ke sekolah terhenti aroma tidak sedap kerap menyeruak dan mengganggu aktivitas belajar-mengajar.<br /> <br /> Demi kebersihan toilet para siswa mengaku tidak keberatan membawa air ke sekolah. Namun di rumah masing-masing para siswa juga kesulitan air. Selain mengandalkan air yang dibawa siswa dari rumah ketersediaan air bersih di sekolah juga mengharapkan bantuan dari lembaga-lembaga seperti Tagana Kulon Progo. Namun bantuan tidak bisa datang setiap hari karena harus berbagi dengan wilayah lain yang juga dilanda kekeringan. Data BPBD Kulon Progo menyebut wilayah terdampak kekeringan di kabupaten Kulon Progo mencakup Kecamatan Girimulyo Kokap Kalibawang Samigaluh Sentolo hingga Panjatan. #kekeringan #kulonprogo #kesulitanair
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com