Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Bentuk Tim Investigasi Demonstrasi Berujung Rusuh di Jakarta

Kompas.com - 08/10/2019, 20:42 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri membentuk tim khusus untuk menginvestigasi serangkaian demonstrasi berujung kerusuhan di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, 24 hingga 30 September 2019 lalu.

"Ada sebuah tim yang memang terbentuk sejak beberapa saat kejadian peristiwa itu. Jadi, bukan mau dibentuk, tapi sudah dibentuk sejak peristiwa itu terjadi," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Asep Adi Saputra di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Tim terdiri dari beberapa unsur di Polri, yakni Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam), Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) serta Polda Metro Jaya.

Baca juga: Survei LSI: Mayoritas Responden Percaya Demonstrasi Mahasiswa Tak Ditunggangi

Meski demikian, Asep tak merinci berapa jumlah anggota dalam tim hingga masa kerja tim itu. Saat ini, tim masih fokus melakukan investigasi.

"Diselidiki mengapa peristiwa itu terjadi dan sampai sekarang masih terus dalam penyelidikan ya," ujar Asep.

Diberitakan, demonstrasi menolak sejumlah rancangan undang-undang kontroversial sekaligus UU KPK hasil revisi terjadi di sekitar Gedung DPR/MPR RI, beberapa waktu lalu. Demonstrasi itu berujung kerusuhan.

Kerusuhan itu pun menyebabkan sejumlah demonstran dan masyarakat terluka. Salah satunya mahasiswa Al Azhar Faisal Amir dan seorang pemuda yang hingga kini masih koma bernama Akbar Alamsyah.

Baca juga: Kapolri Sebut Rusuh Pasca-demonstrasi Mahasiswa Mirip Peristiwa 22 Mei

Ibu Faisal, Ratu Agung, menuturkan, pihaknya sudah melayangkan laporan ke Bareskrim Polri. Menurut Ratu, laporan langsung diterima karena Tim Advokasi Mahasiswa Korban Kekerasan yang menjadi kuasa hukum Faisal sudah mengirim surat aduan kepada Kepala Bareskrim Polri Komjen (Pol) Idham Azis.

Ratu menuturkan bahwa polisi akan membentuk tim khusus untuk mendalami kasus yang dialami Faisal.

"Hasil diskusi tadi, pertimbangannya saya enggak usah lagi buat laporan dari bawah, justru kata pihak kepolisian ini memotong birokrasi. Jadi suratnya kepada Kabareskrim habis itu langsung turun langsung dibentuk tim," kata Ratu di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2019). 

 

Kompas TV Polda Metro Jaya menangkap 133 orang dalam kasus kasino terselubung di Apartemen Robinson, Jakarta Utara. Jurnalis KompasTV Thifal Solesa bersama juru kamera Ian Varis mengecek langsung kawasan perjudian yang meraup omzet hingga Rp 700 juta per hari itu. #Kasino #PenggrebekanJudi #ApartemenRobinson
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com