8. Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan kembali menjadi pimpinan MPR periode 2019-2024. Sebelumnya Zulkifli menjabat sebagai ketua pada periode 2014-2019.
Penetapan Zulkifli sebagai pimpinan MPR diputuskan langsung dalam sidang paripurna MPR yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019) malam.
Zulkifli adalah caleg dari PAN untuk dapil Lampung yang berhasil meraih 132.039 suara yang meliputi Kab. Lampung Barat, Kab. Lampung Selatan, Kab. Pesawaran, Kab. Pesisir Barat, Kab. Pringsewu, Kab. Tanggamus, Kota Bandar Lampung, dan Kota Metro.
Dikutip dari Antaranews, karier politik Zulkifli semakin cemerlang ketika pada 2009 Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengangkatnya sebagai menteri Kehutanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Setelah mengemban amanah sebagai menteri selama lima tahun, pada 2014 Zulkifli kembali menjadi anggota legislatif dan terpilih sebagai ketua MPR periode 2014-2019.
Baca juga: 4 Wajah Lama di Kursi Pimpinan DPRD DKI dan Debut Putri Zulkifli Hasan
Pada 2015, Zulkifli terpilih sebagai ketua umum PAN periode 2015-2020 setelah mengalahkan petahana Hatta Rajasa pada pemungutan suara tertutup dalam Kongres PAN IV di Nusa Dua, Bali.
Zulkifli meraih dukungan 292 suara dari total 584 pemilik hak suara. Sementara Hatta hanya memperoleh 286 suara. Sementara itu, empat suara dinyatakan rusak dan dua suara tak digunakan.
9. Arsul Sani
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani dilantik sebagai Wakil Ketua MPR dalam sidang paripurna MPR yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019) malam.
Arsul adalah caleg daerah pemilihan Jawa Tengah X yang meliputi terdiri dari Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen.
Sebelum menjadi Wakil Ketua MPR, Arsul Sani adalah anggota Komisi III DPR periode 2014-2019 yang membidangi Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Keamanan.
Selama menjadi anggota Komisi III, Arsul ikut terlibat dalam seleksi capim KPK, pembahasan
Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan UU KPK.
Baca juga: PPP Usulkan Tiga Nama Jadi Pimpinan MPR, Arsul Sani Berpeluang Besar
PPP mengusulkan Arsul sebagai pimpinan MPR dengan alasan, Arsul dinilai memiliki komunikasi yang bagus, dan memiliki sikap kenegarawanan.
"Beliau posisi sekjen dan memiliki kemampuan serta komunikasi yang bagus. Figur pimpinan MPR harus negarawan dan berdiri di atas semua golongan," kata Wakil Sekretaris PPP Achmad Baidowi saat dihubungi wartawan, Senin (30/9/2019).
10. Fadel Muhammad
Fadel Muhammad adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Gorontalo periode 2019-2024.
DPD RI mengajukan nama Fadel menjadi pimpinan MPR setelah melalui proses pemungutan suara atau voting dalam rapat pleno DPD.
Fadel meraih suara terbanyak daripada kandidat yang lain seperti Yorrys Raweyai, Dedi Iskandar dan GKR Hemas.
Setelah terpilih menjadi pimpinan MPR, Fadel menyatakan siap berjuang merebut kursi Ketua MPR.
Kendati demikian, lobi-lobi yang telah dilakukan memaksa Fadel dan DPD untuk legawa dan memutuskan mendukung Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR.
Karier Fadel di dunia politik sudah tak diragukan lagi. Fadel sebelumnya dikenal sebagai Gubernur Gorontalo yang dijabatnya sejak 10 Desember 2001 hingga 22 Oktober 2009, atau dua periode.
Bahkan, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Gorontalo 2006, Fadel memperoleh 81 persen suara yang tercatat sebagai tertinggi di Indonesia untuk pilkada sejenis.
Baca juga: Fadel Muhammad, Guru Besar Kewirausahaan di Jajaran Pimpinan MPR...
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Fadel dipercaya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan mulai 2009-2011 pada Kabinet Indonesia Bersatu II.
Bersamaan dengan itu, kariernya di partai politik juga menanjak, dari Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo, Bendahara DPP Partai Golkar (1999-2004), menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar pada 2009 2011.
Kini, karir politik Fadel semakin lengkap karena baru saja dilantik menjadi Wakil Ketua MPR bersama dengan sembilan pimpinan MPR lainnya, yakni Ahmad Basarah (PDI Perjuangan), Ahmad Muzani (Gerindra), Lestari Moerdijat (Nasdem), Jazilul Fawaid (Partai Kebangkitan Bangsa).
Kemudian, Syarief Hasan (Partai Demokrat), Hidayat Nur Wahid (Partai Keadilan Sejahtera), Zulkifli Hasan (Partai Amanat Nasional), Arsul Sani (Partai Persatuan Pembangunan).