Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Wapres Kalla, Pernah Dijewer Saat Main di Masjid

Kompas.com - 03/10/2019, 17:04 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenang masa kecilnya saat hendak bermain di masjid.

Ketika itu, ia pernah dijewer saat bermain di masjid. Menurut dia, hal itu tak boleh lagi terjadi agar anak mengenal masjid sejak usia dini.

"Saya ingat wakut kecil main di masjid dijewer sama oleh pengurus masjid. Itu menurut saya diubah. Karena itulah maka diisi. Agar anak-anak diajarkan dimulai dari situ enggak apa-apa," ujar Wapres dalam acara pelantikan pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Wilayah Jawa Timur di Islamic Center Surabaya, Kamis (3/10/2019).

Baca juga: Soal Kerusuhan di Papua, Kalla: Tentu Ada yang Mengompori

Kalla pun meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk menyediakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan kelompok bermain bagi anak di masjid.

Kalla menilai, masjid menyediakan kebutuhan yang lengkap bagi PAUD dan kelompok bermain sebab memiliki halaman yang luas.

Selain itu, masjid cenderung kosong di pagi hingga siang hari sehingga bisa digunakan untuk aktivitas PAUD dan kelompok bermain.

Baca juga: Wapres Sebut Penerbitan Perppu KPK Belum Tentu Redakan Emosi Massa

"Saya sampaikan kepada Ibu Gubernur, dan Mendikbud bahwa PAUD pendidikan usia dini itu paling tepat di ruang ibadah. Apakah itu masjid atau gereja. Kenapa? Karena ada ruangannya, ada halamannya dan kalau pagi itu kosong masjid. Kecuali hari Sabtu dan hari Ahad," ujar Kalla lagi.

"Nah dari konteks itu kita membangun masjid bukan hanya untuk sujud, beribadah, tapi bagaimana kita semua membangun masjid itu memajukan masyarakatnya supaya seimbang. Itulah selalu menjadi tugas dewan masjid apakah pusat dan daerah," lanjut Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com