Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 5 Pimpinan DPR 2019-2024

Kompas.com - 02/10/2019, 07:10 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat paripurna DPR, Rabu (2/10/2019), menghasilkan lima pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024.

Kelima pimpinan DPR tersebut berasal dari partai politik dengan jumlah kursi terbanyak.

Partai dengan jumlah kursi terbanyak otomatis mendapat kursi pimpinan DPR. Itu mengacu pada UU tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD. 

Berikut ketua DPR dan empat wakil ketua DPR periode 2019-2024:

1. Puan Maharani

Puan Maharani diusulkan sebagai ketua DPR oleh PDI-P yang merupakan partai pemenang pemilu 2019 dan pemilik kursi terbanyak di DPR.

Puan adalah putri presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Puan Maharani dan Serba Pertama Trah Politik Soekarno...

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla.

Puan pun kini mencatatkan sejarah sebagai perempuan pertama yang menjadi ketua DPR.

2. Aziz Syamsuddin

Aziz Syamsuddin menjadi Wakil Ketua DPR mewakili Partai Golkar selaku pemilik kursi terbanyak kedua.

Aziz sudah sejak 2004 menjadi anggota DPR dari Golkar. Terakhir, Aziz menjabat sebagai Ketua Komisi III atau komisi hukum DPR.

3. Sufmi Dasco Ahmad

Dasco diusulkan Partai Gerindra selaku pemilik kursi terbanyak ketiga. Dia menggantikan Fadli Zon yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR periode 2014-2019.

Baca juga: Mengenal Sufmi Dasco, Pengganti Fadli Zon di Jajaran Pimpinan DPR...

Dasco menjadi anggota legislatif dengan daerah pemilihan Banten III pada pemilu 2014 lalu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com