Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh Revisi UU KPK, Isu Papua Jangan Dilupakan

Kompas.com - 15/09/2019, 19:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus muda Partai Nasdem Lathifa Al Anshori berharap persoalan dan isu yang mendera Papua tidak dilupakan meskipun saat ini Indonesia banyak dihadapkan pada persoalan lain.

Beberapa persoalan yang dimaksud, salah satunya adalah revisi Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Jangan hanya karena ni lagi ramai (revisi UU KPK), kemudian sudah ada isu lain di media, isu Papua dilupakan begitu saja," ujar Lathifa di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2019).

Ia mengingatkan bahwa apa yang terjadi di Papua ibarat tumpukan es yang sudah meleleh.

Baca juga: Wiranto Sebut PBB Dukung Papua Bagian dari Indonesia

Meski demikian, ia memuji langkah pemerintah yang dinilainya sudah maksimal dalam penanganan sejumlah permasalahan di Papua.

Ia sekaligus mengingatkan bahwa permasalahan di Papua tidak bisa dibebankan kepada pemerintah, kepala daerah, bahkan tokoh politik tertentu. Melainkan harus menjadi tanggung jawab masyarakat Indonesia bersama.

"Ini suatu hal yang terjadi karena pemicu ya. Ada yang menyalahkan salah satu tokoh, tapi di titik ini pemerintah sudah melakukan segala hal, bahkan orang tersebut sudah minta maaf," ujar Lathifa.

"Kalau masih ada sisanya, ini jadi tugas bangsa bersama supaya isu di Papua bisa selesai secara konsisten," lanjut dia. 

 

Kompas TV Akses internet di Jayapura sudah mulai normal sejak Jumat (13/9/2019) sore Waktu Indonesia Timur. Pihak kepolisian pun mengimbau agar warga dapat menggunakan internet dengan bijak. Kepolisian Daerah Papua mengimbau masyarakat agar memanfaatkan akses internet dengan baik dan tidak gampang percaya dengan berita bohong atau hoaks. Diblokirnya internet di Papua menurut pemerintah dinilai efektif menekan penyebaran hoaks dan ujaran kebencian pun mengalami penurunan sejak akhir Agustus. Saat itu sejumlah kerusuhan mulai terjadi di Papua dan Papua Barat menyusul adanya tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. #AksesInternet #Papua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com