JAKARTA, KOMPAS.com - Di Gedung Balai Kota Solo pada 2012 silam, Joko Widodo antusias memamerkan mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) Kiat Esemka, yang menjadi mobil dinasnya, kepada awak media.
Mobil itu adalah rakitan siswa SMK di Surakarta. Adapun, Jokowi merupakan Wali Kota Surakarta.
"(Silakan) naik sendiri, cek sendiri, interiornya, (body) samping, cat mulus, mesinnya halus. Apalagi? AC-nya dingin. Harganya murah, cuma Rp 90 juta," kata Jokowi saat itu.
Lewat mobil karya anak bangsa itu, nama Jokowi melambung ke kancah perpolitikan nasional. Tak menunggu waktu lama, pengusaha mebel itu kemudian diusung oleh partainya PDI-P sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Cerita Jokowi Pertama Kali Gunakan Esemka dan Simpan Mobil Dinas Mewahnya...
Belum genap lima tahun menjabat di Ibu Kota, Jokowi lalu langsung diusung sebagai calon presiden pada Pilpres 2014. Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla sukses mengalahkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Namun, moncernya karier politik Jokowi tidak dibarengi dengan mulusnya rencana produksi massal mobil Esemka.
Jokowi sendiri hanya menggunakan mobil Kiat Esemka sebagai mobil dinas wali kota Solo selama dua hari saja. Setelah itu, mobil itu dikandangkan karena kelengkapan surat-suratnya belum ada.
Mobil tersebut sempat mengalami kendala terkait uji emisi hingga masalah permodalan.
Pengembangan Esemka menjadi mobil nasional pun akhirnya sudah tidak lagi terdengar sejak Jokowi meninggalkan Solo.
Baca juga: Sukiyat, Jokowi, dan Awal Mula Mobil Esemka