Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan WNI Ditangkap Polisi Malaysia atas Tuduhan Sebar Hoaks Bom

Kompas.com - 03/09/2019, 08:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan yang berstatus WNI ditangkap Kepolisian Barat Daya Pulau Pinang, Malaysia karena diduga telah menyebarkan hoaks atau berita bohong di Bandara Penang.

Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, penangkapan ini terjadi pada 30 Agustus 2019. 

Pihaknya pun telah meminta konfirmasi dan kronologi kejadian terkait hal itu kepada polisi daerah (IPD) setempat melalui Konsulat Jenderal RI Penang.

"KJRI Penang telah menghubungi Polisi Daerah Barat Daya Pulau Pinang untuk meminta konfirmasi dan kronologis kejadian terkait ditangkapnya seorang WNI perempuan pada 30 Agustus 2019 karena dugaan hoaks ancaman bom," ujar Judha saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/9/2019) malam.

Baca juga: Dalam 5 Hari, Polisi Temukan 20.000 Konten Hoaks Terkait Papua

Judha mengatakan, kasus tersebut sedianya merupakan perselisihan pribadi yang terjadi antara perempuan WNI tersebut dan seorang laki-laki Malaysia.

Dia mengatakan, penangkapan perempuan WNI itu terjadi dikarenakan nomor ponsel yang menghubungi Bandara Penang untuk memberikan ancaman bom tercatat sebagai nomor ponsel perempuan tersebut.

Sementara itu, orang yang menelepon bandara adalah laki-laki Malaysia yang merupakan rekan dari perempuan WNI tersebut.

"Kasus ini disebabkan perselisihan pribadi. Tujuan dari ancaman palsu tersebut adalah untuk menghalangi perempuan WNI pulang ke Indonesia," ucap dia.

Tidak hanya perempuan WNI itu, PDRM menangkap dua orang laki-laki berkewarganegaraan Malaysia yang berhubungan dengan kasus tersebut.

Baca juga: Bertemu Raja Malaysia, Jokowi Disebut Minta WNI Terbelit Hukum Diperlakukan Adil

Sebagai tindak lanjut, Kemenlu RI pun melakukan pendampingan hukum terhadap perempuan WNI tersebut.

Pihak KJRI Penang pun telah meminta akses kekonsuleran kepada pihak IPD untuk menemui perempuan tersebut.

"KJRI Penang telah meminta akses kekonsuleran kepada pihak IPD untuk menemui perempuan WNI dan melakukan pendampingan hukum," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com