"Selain itu, kita tahu bahwa sepanjang sejarah Partai Golkar pasca-Reformasi, di tahun 2019 ini Partai Golkar dapat memenangkan pilpres dimana kami mendukung pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf (Joko Widodo-Ma'ruf Amin). Ini tentu patut diapresiasi," ujar Ace.
Sebelumnya, Yorrys menilai Airlangga Ketum Golkar terburuk, lantaran dinilai tidak pernah melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam organisasi partai berlambang pohon beringin itu.
Ketentuan yang dimaksud Yorrys tercantum dalam AD/ART, tata tertib, maupun peraturan turunannya.
Yorrys menyebutkan salah satu yang disebutnya sebagai 'dosa' Airlangga, yakni belum pernah sekalipun mengadakan rapat pleno partai. Padahal, sesuai aturan, rapat pleno semestinya dilaksanakan dua bulan sekali.
"Sekarang ini sudah bulan kedelapan, belum pernah ada pleno. Apalagi urgensinya mengevaluasi hasil pileg dan pilpres dan juga perolehan-perolehan caleg DPR RI, DPRD dan lain-lain. Itu kan harus diputuskan bersama-sama," ujar Yorrys saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.