Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Johar Arief

Produser Program Talk Show Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Wartawan dan saat ini produser program talk show Satu Meja The Forum dan Dua Arah di Kompas TV ? Satu Meja The Forum setiap Rabu pukul 20.00 WIB LIVE di Kompas TV ? Dua Arah setiap Senin pukul 22.00 WIB LIVE di Kompas TV

Jokowi dan Wajah Politik Indonesia

Kompas.com - 21/08/2019, 06:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA 20 Oktober 2019 mendatang, Presiden Jokowi akan dilantik dan resmi memulai pemerintahan jilid keduanya yang akan berlangsung hingga 2024.

Menjalani periode kedua, Presiden Jokowi dan kabinet barunya diharapkan langsung tancap gas melanjutkan agenda-agenda pembangunan yang telah dirintis selama periode pertama.

Dalam pidatonya sebagai presiden terpilih di hadapan para pendukung di Sentul beberapa waktu lalu, Jokowi telah mencanangkan visi periode kedua pemerintahannya, yakni mewujudkan bangsa Indonesia yang berdaya saing.

Baca juga: Buka-bukaan Jokowi soal Kabinet Baru...

Visi ini akan dicapai melalui stategi pembangunan yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Fokus lainnya pada pemerintahan Jokowi jilid kedua adalah menciptakan birokrasi yang efisien, efektif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman sehingga mampu menarik investasi yang pada akhirnya akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi anak bangsa.

Untuk mampu adaptif terhadap perkembangan zaman yang cepat berubah di era disrupsi ini, Jokowi menuntut para pembantunya pada kabinet mendatang untuk inovatif dan tidak terjebak dalam cara berpikir yang monoton dan linear.

Untuk itu, Jokowi memiliki sederet kriteria dan pertimbangan dalam menyusun kabinet barunya, termasuk keberadaan menteri muda usia yang dipercaya akan membawa terobosan baru dalam birokrasi.

Baca juga: Jokowi Ingin Menteri Muda dari Kalangan Parpol dan Profesional

Dalam wawancara dengan jurnalis senior Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, Jokowi mengungkapkan berbagai hal terkait pemerintahan periode keduanya; mulai dari fokus pembangunan SDM, penyusunan kabinet baru, menteri muda usia, hingga rencana pemindahan ibu kota.

Wawancara tersebut akan ditayangkan pada program talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (21/8/2019), yang disiarkan Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

Jokowi juga angkat bicara mengenai aksi massa di Papua dan rencana amendemen terbatas UUD 1945.

Bola liar amendemen

Wacana amendemen terbatas terhadap UUD 1945 mengemuka akhir-akhir ini.

Ketua MPR Zulkifli Hasan saat memberi sambutan pada acara Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR, Minggu (18/8/2019), mengatakan, fraksi-fraksi dan kelompok DPD di MPR telah bersepakat untuk mengembalikan wewenang MPR dalam menetapkan garis-garis besar haluan negara (GBHN) melalui perubahan (amendemen) terbatas UUD 1945.

Ia pun merekomendasikan MPR periode 2019-2024 untuk merealisasikan kesepakatan tersebut.

Salah satu partai yang menggagas amendemen terbatas untuk menghidupkan GBHN adalah PDI-P. Gagasan ini bahkan menjadi bagian dari keputusan Kongres V PDI-P yang digelar di Bali beberapa waktu lalu.

Keberadaan GBHN sebagai acuan pembangunan nasional telah dihapuskan pada masa reformasi melalui amendemen UUD 1945.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com