Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi hormat kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres V PDIP yang berlangsung 8-11 Agustus 2019 tersebut dihadiri sekitar 2.170 peserta dari 514 Dewan Pimpinan Cabang (DPC), 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), para pengamat dan sejumlah pimpinan partai politik. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama.(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai GerindraPrabowo Subianto bertemu Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, Kamis (15/8/2019).
Suharso tiba di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pukul 15.54 WIB. Ia didampingi Sekjen PPP Arsul Sani.
Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, pertemuan tersebut digelar sebagai ajang silaturahim Prabowo dan Suharso setelah Pilpres 2019. Tujuannya, menghadirkan keguyuban nasional.
"Pertemuan biasa, silaturahim pasca-Pilpres saja, komunikasi biasa dalam rangka silaturahum. Tujuannya tentu menghadirkan keguyuban nasional," kata Dahnil saat dihubungi, Kamis (15/8/2019).
Dahnil tidak membantah saat ditanya apakah pertemuan itu membicarakan soal kemungkinan Partai Gerindra bergabung dalam koalisi parpol pendukung pemerintah.
Namun, ia menegaskan bahwa hingga saat ini Prabowo belum memutuskan sikap politik Partai Gerindra untuk lima tahun ke depan.
"Pada prinsipnya sampai detik ini Pak Prabowo belum membuat keputusan final, apakah akan bergabung dengan pemerintah atau berada di luar pemerintahan," ucap Dahnil.
Pertemuan dengan Suharso merupakan agenda politik kedua Prabowo sejak pekan lalu.
Sebelumnya Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada Rabu (24/7/2019). Pertemuan digelar di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Kemudian Prabowo hadir pada pembukaan Kongres V PDI-P di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).
Mantan Danjen Kopassus itu mendapat sambutan yang cukup hangat dari Megawati dan seluruh kader PDI-P.
Kompas TV Kabar Prabowo Subianto dan Partai Gerindra yang akan ditampung dalam kabinet berikutnya Joko Widodo dan lembaga tinggi negara membuat 4 partai koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin berkonsolidasi. Keempatnya sudah menyatakan sebelumnya tak ingin baik Prabowo maupun partainya ikut dalam gerbong pemerintahan Joko Widodo. Maka ke-4 partai bertemu di Kantor Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh pada Senin (22/7/2019) petang. Mereka yang hadir adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar serta Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Keluar bertamu dari kantor Partai Nasdem ketiga tamu enggan bicara detail soal agenda pembahasan. Salah satu tamu Muhaimin Iskandar mengaku pertemuan hanya mengeratkan kebersamaan partai koalisi. Yang bicara lebih jelas adalah Suharso Monoarfa. Plt Ketua Umum PPP itu membenarkan adanya pembicaraan terkait Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Bila benar membicarakan soal Ketua MPR mengapa tanpa kehadiran PDI Perjuangan, partai pemenang pemilu sekaligus tempat kadernya Joko Widodo yang kini jadi presiden untuk periode kedua? Surya Paloh yang jadi tuan rumah pertemuan menjelaskan bahwa 4 ketua umum hanya melakukan silaturahmi. Namun Surya tak menampik ada keinginan partai koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin untuk memajukan paket pimpinan MPR sesuai pemenang pemilihan presiden. Pertemuan tak bisa ditampik erat kaitannya sinyal Joko Widodo dan Megawati yang ingin merangkul Prabowo Subianto dan Partai Gerindra masuk dalam barisan pemerintahan dan pimpinan lembaga legislatif DPR/MPR. Partai Golkar dan PKB yang paling kelihatan getol memperjuangkan untuk kursi Ketua MPR. Posisi Ketua MPR memang jadi primadona saat ini karena partai-partai politik sudah melihat arah ke pemilu selanjutnya yakni 2024. Sehingga aliansi strategis mulai dilakukan sejak dini. Karena posisi yang strategis maka pimpinan lembaga tinggi menjadi agenda yang dibidik jauh-jauh hari. Pertemuan 4 partai koalisi kemarin dan pertemuan Mega-Prabowo kiranya tak akan berakhir di sini. Masih ada agenda berikutnya, mempertemukan semua koalisi demi mendapatkan saling kesepahaman antar koalisi. Bila keputusan memberikan porsi strategis kepada Prabowo dan Gerindra sudah final. #KoalisiJokowiMaruf #PartaiNasdem #PimpinanMPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Dua Pejabat Kemenpora Dituntut Lima Tahun Penjarahttps://nasional.kompas.com/read/2019/08/15/16502101/dua-pejabat-kemenpora-dituntut-lima-tahun-penjarahttps://asset.kompas.com/crops/IAHAWEw00iY8K3AL3MUlhl5D-NE=/140x93:2760x1840/195x98/data/photo/2019/08/15/5d5527dd14097.jpg