Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Fakta Sepekan, dari Pemadaman Listrik Bergilir hingga Formulir Jenis Kelamin

Kompas.com - 10/08/2019, 16:59 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Kabar tersebut cepat menyebar melalui pesan berantai yang awalnya beredar pada Kamis (8/8/2019).

Berikut isi pesan tersebut:

"Yang punya aplikasi Go-Jek: Buka Go-Jek---> account---> enter promo code, isi SEMANGATMERDEKA17.
Langsung dapat 17 voucher 10 ribu
Indahnya berbagi
Saya sudah coba, lumayan dapat 17 voucher cashback 10 ribu."

Baca juga: [HOAKS] Surat Peminjaman Genset Gratis Atas Nama PT PLN

Atas maraknya pesan tersebut, Senior Product Marketing Manager GoPay, Priska Patianom memebenarkan bahwa promo 17 voucher dengan kode "Semangat Merdeka" dikeluarkan oleh pihaknya.

"Betul. Dalam rangka menyambut bulan kemerdekaan, kami mengadakan promo GoPay Semangat Merdeka (Semangat = Semua Senang Karena Hemat)," ujar Priska kepada Kompas.com pada Jumat (9/8/2019).

Ia berharap, dengan adanya promo ini semua pengguna Go-Jek dapat menikmatinya dan mendorong peningkatan penjualan oleh rekan usaha Go-Jek.

Sementara, pelanggan bisa mengecek detail promo dan rekan usaha mana saja yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan cashback GoPay di situs https://www.gojek.com/blog/promo-go-pay/.

Baca juga: [FAKTA] Pesan Berantai 17 Voucher Cashback GoPay

5. Formulir Pasien Baru dengan 5 Jenis Kelamin

Salah satu pengguna Facebook, YWP, mengunggah foto yang menampilkan foto formulir pasien baru dari Puskesmas Umbulharjo II, Kota Yogyakarta yang memuat informasi adanya lima jenis kelamin dalam isian formulir.

Disebutkan lima jenis kelamin itu antara lain, laki-laki, perempuan, intersexed, transgendered, dan transexed.

Saat dikonfirmasi, YWP mengungkapkan bahwa dirinya baru pertama kali menggunakan fasilitas BPJS setelah 10 tahun rutin membayar iuran.

Kemudian, ia saat menerima formulir dari petugas, ia sempat memfoto dan mengunggahnya di akun Facebook pada Kamis (8/8/2019).

"Saya menulis, saya kira jenis kelamin itu ada dua, tapi ternyata sekarang ada lima. Ya hanya ingin tahu yang tiga itu apa? Itu sih, tidak ada niatan lain," ujar YWP dalam jumpa pers di Kantor Dinas Kominfo, Jumat (9/8/2019).

Baca juga: Antsipasi Listrik Padam, PT KAI Daop 6 Yogya Siaga Genset di Stasiun

Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia menyampaikan bahwa formulir yang beredar benar berasa dari Puskesmas Umbulharjo II, tetapi formulir tersebut tidak seharusnya diberikan kepada pasien baru.

"Formulir untuk pasien baru hanya berisi dua pilihan jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Sementara formulir yang beredar dengan lima jenis kelamin hanya untuk keperluan internal puskesmas," ujar Fita.

Fita mengungkapkan bahwa kemungkinan ada kelalaian petugas puskesmas dalam memberikan formulir.

Tak hanya itu, informasi terkait lima jenis kelamin itu dianggap penting dan diperlukan untuk mengidentifikasi kondisi medis atau diagnosis pasien.

"Ada hal-hal atau info yang kami butuhkan untuk kepentingan jajaran kesehatan. Di kesehatan juga ada hal-hal yang tidak boleh di-ekspose. Kami, tenaga kesehatan, pun tidak boleh mengeluarkan karena rahasia pasien," ujar Fita.

Mengantisipasi agar tidak terjadi hal serupa, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan lebih berhati-hati dalam melayani pasien.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Foto Formulir Pasien dengan 5 Pilihan Jenis Kelamin

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Luthfia Ayu Azanella, Mela Arnani).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com