Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jengkel Kadernya ke Pantai Saat Kongres, Megawati: Ya Allah Anak Buahku...

Kompas.com - 10/08/2019, 12:49 WIB
Ardito Ramadhan,
Jessi Carina

Tim Redaksi

SANUR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan ulah beberapa kadernya selama Kongres V PDI-P di Bali.

Mega bercerita, ia mendapat laporan ada beberapa kadernya yang berada di kawasan pantai saat kongres berlangsung.

Padahal, Megawati sudah berulang kali mengingatkan soal kedisiplinan.

"Mulutku belum nutup berapa jam sudah laporan melanggar peraturan displin partai karena pada mejeng di pantai. Ya Allah anak buahku," kata Megawati saat berpidato dalam sidang paripurna Kongres V PDI-P, Sabtu (10/8/2019).

Mega pun menegur para kadernya. Menurut Mega, para kadernya sering memelas saat diberikan sanksi tegas. Namun tetap saja melanggar aturan dengan berbagai alasan.

Baca juga: PDI-P Beri Sanksi 60 Kader yang Tak Tertib Selama Kongres di Bali

"Kalau mau dipecat pada nangis. Kalau ini, alasannya 1.001 kata. Aduh, saudara-saudara, sebetulnya kita ini mau jadi apa ya," ujar Megawati.

Diberitakan sebelumnya, PDI-P memberi sanksi terhadap 60 kadernya yang tidak tertib selama penyelenggaraan kongres.

Ketua DPD PDI-P Bali I Wayan Koster mengatakan, kader-kader yang disanksi melanggar tata tertib karena tidak mengikuti jadwal kongres.

"Iya betul ada sekitar 60 orang yang tidak disiplin ikuti jadwal acara kongres baik sidang komisi maupun sidang paripurna," kata Koster kepada wartawan, Jumat (9/8/2019).

Kongres PDI-P ditutup Sabtu. Megawati kembali terpilih sebagai ketua umum.

Dalam pidato penutupannya, Megawati meminta para kader tidak berpuas diri dengan raihan PDI-P yang merupakan pemenang pemilu legislatif dua kali berturut-turut.

Baca juga: Diumumkan Megawati, Ini Susunan Pengurus Baru PDI-P Periode 2019-2024

 

"Jangan berpuas diri dengan hasil-hasil yang kita capai. Kita masih harus mengerahkan segenap urat-urat dan segenap otot-otot dan pikiran, dan rasa untuk menghimpun seluruh kekuatan bangsa," kata Megawati di hadapan peserta kongres.

Ia mengingatkan agar para kader langsung bekerja keras sepulang kongres. Para kader juga diminta untuk mewujudkan PDI-P sebagai partai pelopor.

"Suatu partai yang terarah, dan terukur dalam menghasilkan keputusan politik, kerja politik utama bagi suatu partai politik harus kembali menghasilkan keputusan politik dengan, dapat mengorganisir seluruh tenaga rakyat," ujar Megawati.

Ia menambahkan, tindakan partai politik harus menghasilkan keputusan politik bukan sekadar memenangi pemilihan umum.

Menang pemilu, kata Megawati, seharusnya menjadi buah dari kerja politik, bukannya transaksi politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com