Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan Ervan Hardoko, Wartawan Kompas.com yang Lucu

Kompas.com - 08/08/2019, 15:27 WIB
Heru Margianto

Editor

Kelucuan adalah kenangan yang tertinggal tentangnya. Tengoklah akun Facebooknya, Ervan Hardoko. Banyak teman menceritakan kenangan mereka tentang “tertawa bersama Koko”.

Wartawan lucu itu berpulang karena sakit pada Kamis (8//8/2019) pagi. Sejak dua minggu terakhir, Koko dirawat intensif di ruang ICU RS Kasih Ibu, Surakarta, Jawa Tengah.

Koko bertugas sebagai Kepala Kantor Kompas.com di Solo sejak 1 Oktober 2017. Sejak akhir tahun lalu ia bergulat dengan sakitnya.

Pria kelahiran 21 Januari 1974 ini adalah wartawan yang komplet. Tidak banyak wartawan yang punya pengalaman lintas platform seperti dia.

Sebelum bergabung di Kompas.com pada 1 September 2012, Koko pernah menjadi wartawan di Radio Sonora dan Kantor Berita Radio 68 H.

Dari wartawan radio, Koko pindah menjadi wartawan koran di Tribun Kaltim (Kalimantan Timur).

Pengalaman jurnalistiknya kembali diperkaya saat ia menjadi wartawan online di BBC Indonesia sebelum bergabung dengan Kompas.com.

Sepanjang karirnya, hanya satu platform media yang belum ia rasakan, TV. Padahal, ia beberapa kali mengirim lamaran ke TV. Ia memaklumi jika TV tidak pernah tertarik memanggil dirinya.

“Karena muka gue jelek kayak Mugabe...hahahah,” kata dia mengolok dirinya sambil tertawa. Robert Gabriel Mugabe adalah Presiden Zimbabwe.

Selama di Kompas.com, Koko lama mengurusi rubrik internasional. Di rubrik ini pun ia menorehkan kenangan tentang berita-berita lucu yang “khas Koko”. Berita yang sama jika ditulis orang lain, tidak akan selucu jika ditulis Koko.

Almarhum meninggalkan seorang Istri, Ivoni Herlina dan seorang Putra, Agusta Yeremia Avinko (12).

Rencananya jenazah akan dibawa ke rumah duka di Kelapa Gading dan akan dimakamkan di Pemakaman Menteng Pulo pada hari Jumat 9 Agustus 2019.

Selamat jalan Koko. Selamat tertawa bersama Tuhan di surga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com