Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan Prabowo Akan Hadiri Kongres V PDI-P di Bali

Kompas.com - 08/08/2019, 07:34 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan menghadiri pembukaan Kongres V PDI-P di Bali pada Kamis (8/7/2019) siang.

Presiden Jokowi akan bertolak ke Bali dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pada Kamis pagi ini.

Baca juga: Megawati Minta Kader Jaga Sikap dan Kata Saat Prabowo Hadir Kongres PDI-P

Pada Kongres V PDI-P, Jokowi dijadwalkan memberikan sambutan setelah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya.

"Agenda utama (kongres) yaitu pidato politik Ketua Umum PDI-P Ibu Megawati Soekarnoputri dan kemudian sambutan Presiden Jokowi, juga kapasitasnya sebagai kader PDI-P," ujar Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto saat menggelar konferensi pers di Hotel Inna Grand Bali Beach, Rabu (7/8/2019).

Selain Presiden Jokowi, kata Hasto, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024, Ma'ruf Amin juga dijadwalkan hadir.

Baca juga: Kongres PDI-P di Bali Habiskan Anggaran Sebesar Rp 17,6 Miliar

PDI-P juga mengundang semua ketua umum dan elite parpol Koalisi Indonesia Kerja yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

Parpol itu yakni Golkar, Nasdem, PPP, PKB, Hanura, PKPI, PSI, Perindo dan PBB.

Adapun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi rival Jokowi pada pilpres lalu akan hadir atas undangan khusus dari Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com