Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Ibu Kota Baru dari Hasil Tukar Guling Aset, Tepatkah Langkah Ini?

Kompas.com - 07/08/2019, 15:02 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah berencana melakukan sejumlah valuasi terhadap aset-aset gedung pemerintahan di Jakarta.

Langkah ini dilakukan untuk menambah dana pembangunan ibu kota baru di Pulau Kalimantan.

Valuasi itu bisa dilakukan dalam beberapa cara, misalnya dengan menyewakan gedung dengan dan tanpa syarat tertentu, joint venture, bahkan menjualnya ke pihak lain untuk mendapatkan pemasukan tambahan.

Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, rencana itu kurang tepat untuk dilakukan.

“Kurang tepat karena usia gedung-gedung kementerian sudah tua. Tentunya ada depresiasi yang mengurangi nilai dari gedung-gedung pemerintah di Jakarta,” kata Bhima saat dihubungi, Rabu (7/8/2019) siang.

Baca juga: Ini Skema Tukar Guling Aset di Jakarta untuk Bangun Ibu Kota Baru

Menurut dia, hal ini menyebabkan kebijakan evaluasi aset gedung pemerintahan di Jakarta untuk menambah biaya pembangunan ibu kota baru tidak efektif.

“Jika disewakan, uangnya belum tentu cukup untuk membangun kota baru,” ujar dia.

Sementara itu, peneliti senior INDEF Enny Sri Hartanti menyebutkan, rencana valuasi aset yang diinisiasi Bappenas ini menjadi bagian kecil dari kajian yang dilakukan pemerintah di sektor pendanaan sebelum benar-benar memindahkan ibu kota.

“Itu bagian dari pengkajian sebenarnya, berapa kebutuhan, anggaran, dan sebagainya. Itu bagian dari aspek ekonomi, termasuk valuasi aset itu bagian dari aspek ekonomi,” kata Enny saat dihubungi secara terpisah, Rabu siang.

Wacana “tukar guling” ini memang menjadi opsi yang mungkin diambil oleh pemerintah untuk menutup banyaknya anggaran yang dibutuhkan setelah melalui kajian-kajian dan perhitungan detail.

Baca juga: Pemerintah Akan Tukar Guling Aset di Jakarta untuk Bangun Ibu Kota Baru

“Dengan valuasi aset, ternyata aset-aset di sini bisa memenuhi kebutuhan tadi, itu kan bagian dari sisi pertimbangan ekonomi,” ujar Enny.

Aspek ekonomi, menurut dia, hanya satu bagian kecil yang harus dikaji oleh pemerintah sebelum memutuskan memindahkan lokasi ibu kota negara.

Di luar itu, pemerintah juga harus melakukan kajian lintas sektor, dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, hingga keamanan, agar keputusan besar yang diambil bisa benar-benar berdampak produktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com