Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Menteri Susi soal Sosok KH Maimun Zubair dan Wejangannya…

Kompas.com - 06/08/2019, 12:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnya Mustasyar Nahdlatul Ulama KH Maimun Zubair.

Dalam akun Twitternya @susipudjiastuti, Susi menganggap sosok pria yang akrab disapa Mbah Moen itu sebagai orang yang sangat dihormatinya.

Baca juga: Fakta Kenangan Mbah Moen, Politik Tak Hanya Kepentingan Sesaat hingga Cintai NKRI

Ia pun mengenang kunjungan Mbah Moen ke Pangandaran, tempat tinggal Susi, beserta wejangan yang diberikan.

Duka yang mendalam. Mengenang kunjungan beliau ke Pangandaran membawa oleh2, wejangan & kegembiraan yg tidak mungkin saya lupakan. Sebuah kehormatan yg luarbiasa untuk kesempatan mengenal beliau,” tulis Menteri Susi dalam akun Twitternya, Selasa (6/8/2019).

Susi juga mengunggah beberapa foto kebersamaannya dengan pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang itu.

Baca juga: Jokowi: KH Maimun Zubair Sangat Gigih Menyampaikan NKRI Harga Mati

Dalam foto, terlihat Susi berada bersebelahan dalam mobil bersama Mbah Moen. Di unggahan selanjutnya, terdapat foto Susi memberikan kain batik bercorak ikan kepada Mbah Maimun.

Susi menambahkan, saat itu, tak terasa ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengarkan cerita dan nasihat dari tokoh senior Partai Persatuan Pembangungan (PPP) itu.

Wejangan, obrolan dg beliau walaupun berjam jam tidak pernah terasa bosan,” kata Susi melanjutkan.

Baca juga: Siapa Mbah Maimun? Dari Rembang Belajar ke Mekkah hingga Berpulang di Tanah Suci...

Kiai Haji Maimun Zubair meninggal dunia saat melakukan rangkaian ibadah haji pada Selasa (6/8/2019).

Kabar meninggalnya Mbah Moen kemudian dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani.

Maimun Zubair merupakan salah satu tokoh sepuh di PPP yang menjabat sebagai ketua Majelis Syariah.

Saat ini dia dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah.

Kompas TV Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi. Ulama karismatik Kiai Haji Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen wafat. Mbah Moen meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji di Mekkah dalam usia 90 tahun. Selain dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Mbah Moen juga merupakan Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan. Mbah Moen tak hanya disegani dan dihormati. Sosoknya juga dikenal sebagai penyejuk di tengah kehidupan bangsa, termasuk saat menengahi dualisme kepemimpinan di Partai Persatuan Pembangunan. Sebelum berangkat haji, Mbah Maimun (Maimoen) sempat mendatangi kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Sabtu (27/7/2019). Saat itu, Ketua Majelis Syariah PPP itu ditemani putranya yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimun. Kepada Megawati, Mbah Moen menjelaskan kedatangannya hendak bersilaturahim sebelum pergi menunaikan ibadah haji. Dia berangkat ke Mekkah pada Minggu, 28 Juli 2019. "Hanya silaturahim dan pamitan karena mau naik haji hari Minggu ke Tanah Suci. Itulah namanya persaudaraan yang hangat di antara beliau berdua," kata Wasekjen PDI-P Eriko Sotarduga. Informasi mengenai berpulangnya Mbah Moen, demikian ia biasa disapa, juga disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani. "Iya, saya mendapat kabar dari Mekkah," ucap Arsul Sani. Menurut Arsul, kabar ini juga didapatkannya langsung dari putra Mbah Moen, yaitu Taj Yasin, yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah. "Dikonfirmasi putra beliau, Gus Yasin, Wagub Jateng," kata Arsul. #MbahMoen #MaimunZubair #MbahMaimun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com