JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge, mengungkapkan, warganya yang saat ini masih berada di pengungsian membutuhkan tempat tinggal.
Ribuan warga Nduga memilih mengungsi ke hutan-hutan dan kabupaten-kabupaten terdekat seperti Wamena, pasca-operasi militer yang digelar pada awal Desember 2018 lalu.
Operasi militer digelar untuk mengejar sejumlah tersangka pembunuh pekerja proyek Trans Papua.
Baca juga: Sekda Nduga Sebut Masyarakatnya Sulit Akses Pendidikan dan Kesehatan
Para tersangka diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Masyarakat ini, mereka yang mengungsi di Wamena, di ibu kota Keneam dan beberapa tempat membutuhkan tempat tinggal dan kita harus membangun rumah dalam waktu dekat ini," ujar Namia saat bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Kendati demikian, lanjut Namia, Pemkab Nduga tidak memiliki dana yang mencukupi untuk membangun rumah bagi para pengungsi.
Baca juga: Pemkab Sebut Warga Nduga Trauma, Minta Penarikan TNI/Pori Secepatnya
Namia mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nduga tak cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, termasuk dalam memenuhi hak warga atas pendidikan, kesehatan, dan pemulihan dari trauma.
Oleh sebab itu ia berharap pemerintah pusat memberikan bantuan anggaran dana untuk menangani pengungsi Nduga.
Namun, dalam pertemuan itu Namia tidak menyebutkan berapa anggaran yang dimiliki maupun yang dibutuhkan oleh Pemkab.
Baca juga: Bupati Nduga Minta Pemerintah Tarik TNI/Polri dari Wilayahnya
"Kami mulai dari bulan Desember (2018) sampai sekarang delapan bulan, dengan kemampuan APBD yang ada kami berusaha, tapi tidak sanggup lagi untuk menangani kebutuhan rumah masyarakat, termasuk pendidikan. Apalagi untuk proses pemulihan, traumanya sangat tinggi sekali," kata Namia.
Berdasarkan data Kementerian Sosial, setidaknya ada 2.000 pengungsi yang tersebar di beberapa titik di Wamena, Lanijaya, dan Asmat.
Di antara pengungsi ini, tercatat 53 orang dilaporkan meninggal.
Baca juga: Konflik Bersenjata, Pendidikan 700-an Anak Pengungsi Nduga di Papua Terbengkalai
Angka ini jauh di bawah data yang dihimpun oleh Tim Solidaritas untuk Nduga, yang mencatat sedikitnya 5.000 warga Nduga kini mengungsi dan 139 di antara mereka meninggal dunia.
Data relawan menyebut pengungsi di Wamena tersebar di sekitar 40 titik. Kebanyakan dari mereka tinggal menumpang di rumah kerabat.
Akibat banyaknya pengungsi yang berdatangan, di dalam satu rumah atau honai bisa berisi antara 30-50 orang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.