Menurut Sripeni, masalah ini murni karena masalah teknis.
"Kami tidak melihat adanya sabotase," kata Sripeni.
Ia melanjutkan, pihaknya akan melakukan investigasi yang akan memakan waktu hingga 2-3 bulan ke depan guna mendapatkan hasil yang komprehensif.
Sebelumnya, PLN mengatakan, memiliki cadangan listrik untuk moda transportasi mass rapid transit (MRT) jika terjadi pemadaman listrik.
Cadangan listrik ini berada di pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di daerah Senayan.
Sripeni mengatakan, PLTG ini dibangun khusus untuk cadangan lisrtrik MRT saat keadaan darurat.
Namun, Direktur Pengadaan Strategis II PLN Djoko Raharjo Abumanan mengatakan, PLTG ini belum beroperasi sehingga MRT juga ikut terdampak pemadaman listrik.
Meski sudah sempat menyala, aliran listrik di wilayah Jakarta dilaporkan kembali padam.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan aliran listrik belum pulih karena adanya titik panas saat pendistribusian listrik ke Jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: Heboh 7 Jam Listrik Padam di Jakarta
Dwi menambahkan, gangguan terdapat pada satu transmisi di arah Cibinong ke Gandul.
"Semoga pagi ini nanti hotspot penghantar di arah Jakarta terutama ke arah Gandul dari Cibinong tidak terjadi titik panas lagi," ujar Dwi, Senin (5/8/2019).
(Sumber: Kompas.com/Fika Nurul Ulya, Sherly Puspita, Luthfia Ayu Azanella, Rosiana Haryanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.