Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta 70 Warga Serang Polisi, Serbu Rumah Sakit hingga Pencarian Provokator

Kompas.com - 02/08/2019, 07:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah anggota Unit Reskrim dari Polsek Ulu Musi yang tengah dirawat di rumah sakit hendak diserang 70 warga di rumah sakit tersebut. Penyerangan dilakukan lantaran polisi menangkap dua rekan mereka.

Warga membawa senjata tajam dan senjata api ketika menyerang. Namun, polisi berhasil melumpuhkan beberapa dari mereka. Selebihnya masih buron.

Baca juga: Gunakan Senpi dan Sajam, 70 Warga Serang Polisi di Rumah Sakit

Berikut tujuh fakta mengenai penyerangan warga kepada polisi di Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan:

1. Bermula dari laporan pengancaman

Polsek Ulu Musi mendapatkan laporan dari seorang anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengaku telah menjadi korban pengancaman oleh seseorang bernama Erwin, warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.

Kanit Polsek Ulu Musi Ipda Arsan yang mendapatkan laporan tersebut sekitar pukul 16.30 WIB langsung berangkat bersama tiga anggota lainnya yakni Briptu Ilham, Bripka Suhardi dan Bripka Darmawan untuk mendatangi kediaman Erwin.

Baca juga: Kronologi 70 Warga Serang Polisi di Rumah Sakit dengan Senjata Api

Namun, saat itu Erwin tidak ditemukan petugas di kediamannya. Sekitar pukul 19.00 WIB, Ipda Arsan bertemu dengan Erwin bersama delapan rekannya di daerah Air Deras.

2. Dua polisi diserang dengan senjata tajam

Saat bertemu, Ipda Arsan bermaksud hendak mendamaikan antara pelapor dan Erwin. Namun, tiba-tiba Erwin mengeluarkan pisau dan menyerang petugas bersama delapan orang rekannya yang lain.

Serangan itu membuat Ipda Arsan mengalami luka tusuk di perut. Tak hanya itu, Bripka Darmawan turut menjadi korban setelah mengalami luka sabetan senjata tajam di lengan.

Baca juga: Fakta 70 Warga Serang Polisi di Rumah Sakit, 11 Pelaku Diamankan hingga 4 Petugas yang Dirawat Dipindahkan

Anggota lain yang ada lokasi mengeluarkan tembakan peringatan. Tembakan itu melumpukan dua orang, yakni Erwin dan Erwan. Sedangkan enam tersangka lainnya melarikan diri.

Kedua polisi dan dua tersangka penyerangan itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Tebing Tinggi untuk menjalani perawatan.

3. Rumah sakit diserbu 70 warga

Ratusan personel gabungan diturunkan untuk menjaga keamanan di rumah sakit tempat dua polisi dan dua tersangka dirawat.

Sekitar pukul 21.00 WIB, petugas keamanan yang berada di rumah sakit dikejutkan dengan kedatangan satu unit truk bermuatan antara 50-70 orang.

Baca juga: Warga Serang Polisi hingga ke Rumah Sakit, 16 Orang Jadi Tersangka

Mereka mencoba menyerang polisi yang sedang dirawat.

Massa itu diduga merupakan rekan Erwin dan Erwan yang telah ditangkap petugas.

Bahkan, puluhan warga menyerang polisi dengan senjata api rakitan serta senjata tajam.

Menghadapi serangan massa, polisi yang berjaga di lokasi langsung mengarahkan tembakan yang melumpuhkan dua orang.

Saat ini, dua orang tersebut belum diketahui identitasnya.

Baca juga: Warga Serang Polisi hingga ke Rumah Sakit, Polisi Kejar Provokatornya

Dua polisi di sana juga mengalami luka tembak yang diarahkan massa tersebut.

Keduanya adalah Bripda Teja Apriaga dan Briptu Agus.

Dengan demikian, total ada empat polisi dan empat warga yang terluka. Dipastikan, tak ada korban jiwa dari dua bentrokan itu.

4. 27 orang diamankan

Selain melumpuhkan dua orang, polisi mengamankan 11 warga yang terlibat bentrok di rumah sakit tersebut. Sementara sisanya melarikan diri.

Dari kejadian tersebut, petugas juga mengamankan barang bukti berupa dua unit senjata api rakitan serta 15 senjata tajam yang digunakan massa untuk menyerang petugas yang sedang di rawat di rumah sakit.

Baca juga: Polisi Diserang Lagi, DPR Mesti Tuntaskan Revisi RUU Terorisme

 

Diketahui, mereka juga berasal dari Desa Tanjung Raman yang diduga adalah rekan Erwan dan Erwin.

Kemudian, polisi kembali mengamankan beberapa orang lainnya yang terlibat penyerangan. Mereka dijemput di kediamannya masing-masing.

5. 16 orang jadi tersangka

Dari sejumlah warga yang diamankan, Polda Sumatera Selatan menetapkan 16 tersangka terkait bentrokan di Kabupaten Empat Lawang, Sumsel.

Sebanyak tiga dari 16 tersangka itu berkaitan dengan penyerangan terhadap aparat kepolisian di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pendopo, Rabu (31/7/2019).

Baca juga: Kejar Pelanggar Lalu Lintas, Dua Polisi Diserang Pakai Senjata Tajam

Sementara 13 orang lainnya merupakan pelaku penyerangan di Rumah Sakit Tebing Tinggi. 

"Sudah ditetapkan 16 tersangka, terdiri dari 3 tersangka itu yang melakukan penganiayaan kemudian penembakan, dan penyerangan kepada aparat polisi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2019).

6. Cari provokator

"Aparat gabungan masih mengejar provokator terhadap peristiwa tersebut," kata Dedi.

Kini, kata Dedi, situasi sudah kondusif. Polisi berkoordinasi dengan kepala daerah dan tokoh masyarakat setempat agar warga tidak terprovokasi.

"Saat ini dari Polda Sumsel kemudian dari polres, bersama bupati, dan tokoh masyarakat setempat, memberikan penjelasan kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi terhadap situasi seperti ini," ujar dia.

7. Petugas yang dirawat dipindahkan

Untuk mengatisipasi hal yang tak diinginkan, empat anggota polisi yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Tebing Tinggi, dipindahkan ke rumah sakit kota Lubuk Linggau.

Baca juga: Pria yang Hendak Serang Polisi dengan Pedang Diduga Anggota JAT

Sementara empat warga lainnya yang berstatus tersangka penyerangan masih di rawat di RS Tebing Tinggi.

Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengungkapkan, saat ini kondisi telah berlangsung kondusif. Namun, petugas gabungan termasuk Brimob masih berjaga di lokasi kejadian.

Semua korban dalam kejadian itu, baik polisi maupun pelaku, sudah sadar. Namun, Ipda Arsan masih membutuhkan alat bantu pernafasan karena mengalami luka tusuk.

Kompas TV Bentrokan antara polisi dan warga terjadi di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan pada Rabu (31/7) malam tadi. Saat hendak menangkap seorang pelaku, dua anggota polisi langsung diserang pelaku berserta tujuh orang temannya dengan menggunakan senjata tajam. Dua orang polisi lainnya segera melepaskan tembakan peringatan, namun sempat tak digubris sehingga harus dilumpuhkan oleh petugas. Akibatnya dua anggota polisi dari Polsek Ulu Musi mengalami luka tusuk yang cukup serius. Dua pelaku penyerangan pun mengalami luka tembak dan langsung dilarikan ke rumah sakit umum daerah Tebing Tinggi. #PolisiDiserang #BentrokanSumsel #Penyerangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com