Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Kami Katakan Berulang-ulang, Tidak Mengajukan Calon Menteri

Kompas.com - 01/08/2019, 20:11 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem menyadari pengangkatan Muhammad Prasetyo sebagai Jaksa Agung oleh Presiden Joko Widodo pada pemerintahan 2014-2019, menuai polemik.

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menjelaskan, salah satu isu miring yang paling merugikan adalah bahwa Prasetyo dinilai tidak bisa menjalankan kinerjanya sebagai jaksa agung dengan optimal karena tersangkut kepentingan politik.

"Ada yang membuat teori konspirasi dan tuduhan konyol tanpa didukung fakta, akan berkontribusi pada kemunduran demokrasi saja," ujar Plate saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/8/2019).

Baca juga: PDI-P Setuju Jaksa Agung Diisi Sosok Lepas dari Kepentingan Politik

Plate pun menekankan bahwa Prasetyo merupakan pilihan bebas dari Presiden Jokowi. Artinya, tidak ada kepentingan politik pula yang menyandera kinerja Prasetyo.

Demikian juga pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin 2019-2024 mendatang. Nasdem memastikan, tidak akan mengajukan calon menteri kepada Presiden Jokowi. Sebab, hal itu adalah hak prerogatif Presiden sendiri.

"Kami sudah berulang-ulang kali mengatakan, tidak mengajukan calon menteri atau setara menteri dan menyerahkan sepenuhnya pada presiden terpilih untuk mengambil kebijakan yang leluasa tanpa tekanan dari manapun," ujar Plate.

"Kami juga berharap dalam memilih anggota kabinetnya, baik menteri atau pimpinan lembaga non kementerian, termasuk jaksa agung, Pak Jokowi bebas dari tekanan manapun dan dalam keleluasaan yang luas sesuai keinginan serta harapannya sendiri," lanjut dia.

Pernyataan Plate ini merespons pernyataan yang diungkapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengenai siapa yang pas mengisi jabatan strategis pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun mendatang.

Baca juga: Prasetyo Siap jika Kembali Ditunjuk Jadi Jaksa Agung

Hasto mengatakan, sosok yang akan mengisi jabatan strategis pada pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf sebaiknya sosok yang terlepas dari intervensi politik.

"Kami mendorong agar penempatan-penempatan jabatan strategis diisi oleh mereka yang memiliki tanggung jawab dan dapat menjalankan tugasnya tanpa intervensi politik tertentu," ujar Hasto saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat pada Kamis.

Salah satu jabatan yang dimaksud, yakni jaksa agung.

Bahkan Hasto memastikan, PDI Perjuangan mendorong kursi jaksa agung diisi bukan oleh orang berlatar belakang hukum semata, tapi jika ada, berasal dari lingkungan internal kejaksaan sendiri.

Hasto pun yakin sikap partainya juga sejalan dengan aspirasi masyarakat.

"Kalau kita lihat, stabilitas sebuah sistem, termasuk kementerian, kami berikan ruang dalam lembaga internal negara untuk mendapatkan jabatan tertingginya. Ada aspirasi publik agar Jaksa Agung harus diisi oleh internal, ya PDI-P menangkap aspirasi tersebut," lanjut dia.

Saat ini, kursi jaksa agung diketahui dijabat Presetyo yang merupakan mantan anggota Komisi III DPR dari Partai Nasdem.

Prasetyo yang pernah berkarier di kejaksaan dan menjabat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum itu dilantik sebagai jaksa agung pada 20 November 2014. Pria kelahiran 9 Mei 1947 ini adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Lampung. 

 

Kompas TV Pertemuan antara Wakil Presiden, Jusuf Kalla dan pemimpin Taliban pekan lalu dinilai positif oleh pengamat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Indonesia bahkan disebut berpeluang menjadi mediator perdamaian di Afganistan. Pengamat timur tengah dan negara negara Islam Universitas Gadjah Mada menyatakan pertemuan antara Jusuf Kalla dan pemimpin Taliban bisa menjadi harapan bagi upaya perdamaian Afghanistan. Indonesia dipercaya bisa melakukan pendekatan ke semua pihak yang bertikai termasuk Amerika Serikat. Pemerintah Indonesia juga bisa melibatkan ormas keagamaan seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang bisa diterima warga Afganistan. Sabtu (27/7/2019) pekan lalu Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan pemimpin taliban di ruamh dinasnya di Jakarta Pusat. Pertemuan juga ikut dihadiri Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. JK menyatakan Indonesia selalu menjaga komunikasi dengan semua pihak yang terlibat dalam proses perdamaian di Afganistan. Termasuk dengan pemerintah Afganistan dan Taliban. Komunikasi dibangun untuk menjaga kepercayaan semua pihak sehingga proses perdamaian dapat berjala. #Afganistan #Taliban #JusufKalla
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com