Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Gerindra Arief Poyuono ke Istana, Makan Siang dengan Moeldoko

Kompas.com - 01/08/2019, 13:29 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mendatangi kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Pantauan Kompas.com, Arief yang mengenakan baju batik dan peci hitam bersama tiga orang lainnya tiba di Istana pukul 12.30 WIB. Ia sempat mengisi daftar hadir di pintu masuk Istana dari Kompleks Kantor Sekretariat Negara.

Arief mengaku diundang oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Saya diundang Pak Moel (Moeldoko) makan siang," kata Arief.

Baca juga: Kalla Nilai Sulit Gerindra Masuk Koalisi Tanpa Persetujuan Partai Lain

Arief lalu langsung menuju kantor Moeldoko di Gedung Bina Graha. Ia berada di dalam sekitar 30 menit.

Saat keluar dari kantor Moeldoko, Arief kembali menegaskan bahwa kedatangannya hanya untuk memenuhi undangan makan siang.

Ia membantah ada pembahasan terkait politik, termasuk soal peluang merapatnya Partai Gerindra ke pemerintah.

Baca juga: Gerindra Berikan Sinyal Gabung Pemerintah, Ini Kata PKS

Arief mengaku makan siang empat mata dengan Moeldoko tidak mewakili Gerindra.

"Eggak ada (pembahasan Gerindra gabung pemerintah). Kan dia sahabat saya Pak Moeldoko. Sudah lama enggak ketemu. Makan siang saja. Sebagai pribadi," kata Arief.

Kompas TV Setelah Rabu lalu bertemu Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Sabtu (27/7) malam Prabowo Subianto bertemu Rachmawati Soekarnoputri. Salah satu bahasan dalam pertemuan adalah politik nasi goreng yang dilakukan Megawati Soekarnoputri.<br /> <br /> Sekitar 2 jam, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Rachmawati Soekarno Putri bertemu.<br /> <br /> Di kediamannya di Jalan Jati Padang Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan adik Megawati Soekarnoputri ini menyajikan nasi liwet sebagai teman ngobrol bersama Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com