Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seragam Paskibraka dari Masa ke Masa...

Kompas.com - 29/07/2019, 18:57 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Gambar lambang korps baru

Lambang korps berbentuk menyerupai perisai kombinasi warna hitam dan kuning, serta terdapat bendera merah putih ditengahnya dengan ukuran 6,5 x 5 sentimeter.

Terdapat tulisan "Pasukan Pengibar Bendera Pusaka".

Sejarah

Seperti diberitakan Kompas.com, 17 Agustus 2018, setahun setelah kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno meminta ajudannya Mayor Laut Hussein Mutahar untuk memimpin upacara bendera Hari Kemerdekaan pertama pada 17 Agustus 1946.

Upacara berlangsung di Halaman Istana Presiden, Gedung Agung, Yogyakarta.

Upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih dilakukan oleh lima orang, terdiri dari tiga pemuda dan dua pemudi yang tinggal di Yogyakarta.

Angka lima merujuk pada sila yang ada dalam Pancasila.

Pada tahun-tahun berikutnya, upacara Hari Kemerdekaan kembali dilakukan di Halaman Gedung Agung pada 1947, 1948, dan 1949.

Kali ini, pemuda-pemudi yang bertugas mengibarkan dipilih dari penjuru Tanah Air.

Perayaan upacara kemerdekaan pada tahun 1950-1966 kurang diketahui karena tak ada narasumber yang bisa menceritakan.

Setelah Ibu Kota kembali ke Jakarta, upacara Hari Kemerdekaan RI tahun 1950 digelar di Istana Merdeka, Jakarta.

Mutahar kembali harus mengurus para pengerek bendera setelah ia dipanggil Presiden Soeharto pada 1967.

Dengan buah pikr Mutahar, akhirnya berhasil dirumuskan formasi pengibar bendera yang tetap dipertahankan hingga sekarang.

Formasi mewakili tanggal Hari Kemerdekaan RI, tanggal 17 bulan 8 tahun '45.

Terbentuklah tiga kelompok mengisi formasi tersebut, dengan kelompok 17 sebagai pengiring atau pemandu bendera, kelompok 8 sebagai pembawa bendera, dan kelompok 45 sebagai pengawal bendera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com