Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mardani: PKS dan Gerindra Bukan Hanya Sekutu, Melainkan Sudah "Segajah"

Kompas.com - 25/07/2019, 15:33 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, PKS menghargai pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019). 

Sejumlah pihak menilai, pertemuan itu kian menguatkan isu Gerindra akan masuk ke koalisi parpol pendukung pemerintah.

Namun, kata Mardani, PKS berharap bisa selalu bersama Gerindra sebagai oposisi.

"Semua partai punya kemandirian bekerja sama dengan partai mana pun. PKS menghargai pertemuan Prabowo dan Megawati. Namun, PKS berharap bisa selalu bersama Gerindra. PKS dengan Gerindra dalam bahasa Pak Prabowo bukan hanya sekutu, melainkan sudah segajah," ujar Mardani kepada Kompas.com, Kamis (25/7/2019).

Baca juga: Megawati-Prabowo, Tak Ada Teman dan Musuh Abadi dalam Politik

Diakui Mardani, hingga kini PKS terus berkomunikasi dan koordinasi dengan Gerindra. PKS, lanjutnya, terus berusaha menjaga hubungan dengan Gerindra meskipun setiap partai punya mekanisme internal masing-masing dalam menentukan arah politiknya.

"Komunikasi dan koordinasi selalu berjalan dengan baik. Hubungan personal Ustaz Salim (Salim Segaf Al Jufri, Ketua Majelis Syuro PKS) dan Pak Shohibul Iman (Presiden PKS) selalu terjalin dengan Gerindra dan kami terus menjaga kualitas hubungan ini dengan baik," paparnya kemudian.

Adapun Mardani menyebut, keputusan sikap PKS dalam menyikapi arah partai di pemerintahan lima tahun ke depan akan diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro. Namun, secara pribadi, Mardani tetap menyatakan oposisi.

"Melihat aspirasi yang masuk, saya tetap menyatakan #KamiOposisi (Mardani menyebut tagar) adalah sikap mulia dan baik," katanya.

Sebelumnya, Megawati dan Prabowo bertemu di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu siang.

Baca juga: Membaca Peta Politik dari Pertemuan Megawati-Prabowo dan Manuver Koalisi Jokowi...

Dalam pertemuan itu, Prabowo didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo.

Sementara Megawati ditemani dua politisi PDI-P yang juga anak Megawati, Puan Maharani dan Prananda Prabowo, dan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Hadir pula Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Pertemuan yang diawali santap siang itu membahas sejumlah hal, termasuk kemungkinan pertemuan Prabowo dan Presiden Joko Widodo. Selain itu, Megawati dan Prabowo juga sepakat mengenai menjaga persatuan dan kerukunan bangsa selepas perhelatan Pemilu 2019.

Kompas TV Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes. Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono bersama Kasubdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Calvijn Simanjuntak mengungkap asal muasal narkoba yang dikonsumsi Nunung dan suaminya, Iyan Sambiran. Hal tersebut dibuka dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya pada Kamis (25/7). Dalam kesempatan itu, polisi juga menunjukkan wajah ketiga tersangka terkait kasus narkoba Nunung. Sebelumnya, Nunung hanya mengucap janji sampai akhirnya ditangkap Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya di rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019) pukul 13.15. Nunung dan Iyan langsung digiring ke kantor polisi. Keduanya dinyatakan positif sabu berdasarkan hasil pemeriksaan urine. Dalam pengeledahan, polisi mengamankan barang bukti berupa satu klip sabu seberat 0,36 gram. Sisa sabu lainnya sudah dibuang oleh Nunung ke dalam kloset. Nunung dan Iyan kini menjalani penahanan di Rutan Polda Metro Jaya. Nunung mengaku menyesal tak berjanji akan berhenti mengonsumsi narkoba demi keluarga yang dicintainya. #NunungSrimulat #ArtisNarkoba #Nunung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com