Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Dukung Anies sebagai Capres 2024, Ini Kata PSI

Kompas.com - 25/07/2019, 05:05 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memastikan tidak akan mengikuti langkah Partai Nasdem jika mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

Menurut PSI, Anies dinilai sebagai sosok kontroversial yang menggunakan isu politisasi agama.

"PSI beda dengan Nasdem. Kami tidak akan mencalonkan orang yang memenangkan kekuasaan dengan politisasi agama," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/7/2019).

Pernyataan Antoni mengacu pada persaingan di pemilihan gubernur 2017 lalu. Saat itu, Partai Nasdem bersama PSI sama-sama mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Baca juga: Surya Paloh Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024

Namun, pasangan tersebut kalah dari Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Antoni menuding kemenangan Anies tidak terlepas karena politisasi agama yang dimainkan selama masa kampanye Pilgub.

Senada dengan Antoni, politisi PSI Tsamara Amany menilai bahwa langkah partai yang mendukung sosok yang terlanjut lekat dengan politisasi agama merupakan bentuk pragmatisme.

"Hari ini kita menjadi saksi bahwa pragmatisme semacam itu nyata," kata Tsamara.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sebelumnya menyebut partainya membuka kemungkinan untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden pada 2024.

Baca juga: Didukung Surya Paloh Jadi Capres 2024, Apa Kata Anies?

"Sudah pastilah dukungan. Secara politik, lahiriyah, batiniyah lah dukungan," ucap Surya sembari tertawa di Kantor DPP Partai Nasdem di Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).

Partainya bersedia untuk mendukung namun semua keputusan dikembalikan kepada Anies.

Surya berharap agar dukungan tersebut tak hanya berasal dari satu partai politik namun datang dari berbagai pihak.

Kompas TV Setelah kemarin bertemu 4 partai politik anggota koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin tanpa dihadiri PDI- Perjuangan. Rabu (24/7/2019), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ketua DPP Nasdem bidang media mengatakan pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh sebatas silaturahmi dengan agenda makan siang bersama. Nasdem menyebut pertemuan keduanya layaknya pertemuan kakak-adik yang sama sama berangkat dari ormas yang sama yakni Nasional Demokrat. Sebelumnya pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh digadang gadang sebagai pertemuan untuk membahas pemimpin 2024. Surya Paloh menyebut Anies Baswedan memiliki potensi untuk maju di Pemilihan Presiden 2024 namun Anies masih berkonsentrasi untuk mengurus Jakarta. #AniesBaswedan #SuryaPaloh #PartaiNasdem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com