Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Sebut Suara PKB Selalu Meningkat, Tapi Tetap di Bawah Golkar

Kompas.com - 24/07/2019, 09:33 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi peningkatan perolehan suara yang didapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada setiap pemilihan umum.

Namun Kalla berkelakar, suara PKB belum bisa menyamai partainya, yakni Partai Golkar.

Hal itu disampaikan Kalla ketika menghadiri peringatan Harlah PKB ke-21 di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019).

"Seperti disampaikan tadi dengan 21 tahun dengan penuh perjuangan mempunyai hasil yang baik. Suara PKB setiap lima tahun naik, tentu itu penting. Tapi belum sampai (seperti) ke Golkar ya Pak," ujar Kalla yang disambut riuh kader PKB yang hadir.

Baca juga: Di Harlah PKB, Jusuf Kalla Singgung Parpol Pengaruhi Penguasa

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang duduk di bangku depan juga sontak tertawa lebar mendengar pernyataan Kalla.

Catatan Kompas.com pada Pemilu 2009, PKB memperoleh 5.146.122 suara atau 4,94 persen. Sedangkan Golkar memperoleh 15.037.757 atau 14.45 persen.

Kemenangan Golkar atas PKB juga terjadi pada Pemilu 2014. PKB memperoleh 11.298.957 atau 9,04 persen. Sedangkan Golkar unggul jauh dengan perolehan 18.432.312 atau 14,75 persen.

Posisi itu kembali berlanjut pada Pemilu 2019. PKB memperoleh 13.570.097 atau 9,69 persen. Sementara Golkar memperolah 17.229.789 atau 12,31 persen.

Kalla menambahkan, PKB telah banyak menorehkan prestasi. Salah satunya dengan menjadikan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai Presiden. Sebentar lagi, pendiri PKB, Ma'ruf Amin akan menggantikannya menjadi wakil presiden.

"Nanti pengganti saya pendiri PKB, Pak Ma'ruf. Apa yang dicapai sudah luar biasa dan patut disyukuri dalam waktu 21 tahun itu," ujar Kalla.

Baca juga: Sadbois dan Sadgerls Didi Kempot Geruduk Harlah ke-21 PKB

Menurut Kalla, PKB bisa menorehkan prestasi-prestasi tersebut lantaran bisa mengorganisasikan partainya secara apik. Karena itu, ia berharap PKB bisa terus menorehkan prestasi ke depannya.

"Makanya kalau kita bicara partai selalu tentunya kita memahami, salah satu rumusannya partai adalah partai yang terorganisir. Kalau tidak terorganisir maka itu bukan partai yang anggotanya memiliki cita-cita, tujuan dan nilai yang sama," lanjut Wapres.

 

Kompas TV Empat orang remaja terjatuh saat bermain wahana kora-kora di pasar malam di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (23/7) malam. Satu orang meninggal dunia. Salah seorang saksi kejadian mengaku saat kejadian, kora-kora sedang berjalan seperti biasa. Namun tiba-tiba terdengar suara keras dengan empat orang korban sudah terjatuh di tanah. Korban meninggal dunia disemayamkan di rumah sakit Pekajangan, sedangkan 3 lainnya dirawat intensif. Hingga kini, aparat kepolisian Polres Pekalongan belum memberikan keterangan atas kejadian ini karena masih melakukan penyelidikan. #Korakora #Pekalongan #WahanaKorakora
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com