Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Potensi Tsunami Selatan Jawa, Jangan Hanya Cemas, Belajar Siap Siaga melalui Aplikasi Ini

Kompas.com - 22/07/2019, 06:23 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wilayah Pantai Selatan (Pansela) Jawa disebut memiliki potensi gempa besar dengan magnitudo 8,8 dan disertai tsunami mencapai 20 meter.

Adapun informasi ini disampaikan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berdasarkan kajian yang bersumber dari referensi Buku Peta Sumber Gempa 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Masyarakat diingatkan untuk tak khawatir, tetapi tetap waspada terhadap potensi ini.

Kajian soal ini memetakan potensi, dan bukan prediksi. Gempa bumi tak bisa diprediksi.

Bagaimana bersikap sebagai bagian dari mengedukasi soal potensi bencana?

Baca juga: Viral Potensi Tsunami Selatan Jawa, Jangan Cuma Cemas, Lakukan Ini...

Salah satunya bisa dilakukan dengan mempelajari soal kesiapsiagaan bencana dengan mengakses aplikasi InaRISK di laman https://inarisk.bnpb.go.id.

Aplikasi InaRISK merupakan aplikasi yang dirancang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengetahui risiko bencana yang dapat terjadi di wilayah pengguna.

Misalnya, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, letusan gunung api, tanah longsor, tsunami. dan bencana multibahaya.

Cara penggunaan

Jika pengguna ingin mengetahui informasi mengenai bencana di daerahnya atau daerah sekitar, pengguna dapat mengunduh aplikasi InaRISK dari ponsel melalui situs https://inarisk.bnpb.go.id.

Penampilan laman Inarisk jika diakses melalui laman pencarian di alamat inarisk.bnpb.go.id.Inarisk.bnpb.go.id Penampilan laman Inarisk jika diakses melalui laman pencarian di alamat inarisk.bnpb.go.id.

Selanjutnya, pengguna diminta meng-input nama wilayah, baik tingkat kabupaten maupun provinsi.

Setelah itu, pilih jenis bencana apa yang ingin diketahui indeks risikonya di daerah tersebut.

Dalam hal ini, InaRISK juga menyajikan informasi mengenai indeks bahaya, kerentanan, dan kapasitas suatu jenis bencana.

Hasil indeks risiko akan muncul dalam bentuk peta digital yang ditampilkan dalam gradasi warna yang berbeda.

Perbedaan ini sesuai dengan tinggi-rendah tingkat kajian yang diinginkan.

Jika pengguna ingin melihat detil tingkat wilayah, maka pengguna tinggal menggunakan fitur perbesar dan perkecil peta.

Baca juga: Mengenal Inarisk, Aplikasi untuk Kaji Potensi Bencana dari BNPB

Selain itu, peta digital bergradasi ini berisi sejumlah informasi terkait wilayah yang dikaji, seperti jumlah kabupaten atau jumlah kecamatan yang menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Dalam aplikasi InaRISK, ada beberapa parameter yang diukur berdasarkan tingkat kajian, yakni jumlah penduduk; jumlah rumah, fasilitas kritis, fasilitas publik; data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan sata tutupan lahan.

Tidak hanya menyajikan indeks risiko bencana, aplikasi InaRISK dilengkapi dengan cara pencegahan dan langkah penyelamatan yang harus dilakukan oleh warga ketika berada di wilayah yang berpotensi bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com