Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

MPR: Pemuda Indonesia Harus Miliki Karakter Kebangsaan

Kompas.com - 20/07/2019, 15:28 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota MPR dari Fraksi PDIP, Yoseph Umarhadi, mengatakan pentingnya generasi muda Indonesia memiliki karakter kebangsaan.

Karakter kebangsaan itu bersumber pada empat pilar MPR RI, yakni Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia (NRI) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NRKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Hal tersebut diungkapkan Yoseph saat melakukan sosialisasi empat pilar MPR RI metode bela negara kepada 100 Resimen Mahasiswa (Menwa) di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (20/7/2019).

"Untuk bisa diandalkan negara, pemuda harus mempunyai karakter kebangsaan yang mengandung nilai patriotisme," ucap dia sesuai keterangan tertulis.

Sebagai informasi, kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI merupakan amanat dari UU Nomor 17 Tahun 2014 yang dilakukan anggota MPR.

Baca juga: Wakil Ketua MPR Sambut Baik Banyaknya Parpol yang Mau Jadi Ketua MPR

Adapun selain mengadakan sosialisasi di dalam negeri, kegiatan tersebut juga dilaksanakan di luar negeri.

Lebih jauh Yoseph menjelaskan, dalam konstitusi, Indonesia menganut paham konstitutionalisme yang mana rakyat memegang kedaulatan tertinggi.

"Pancasila merupakan sumber dari segala sumber dan Indonesia menjadikan UUD NRI 1945 sebagai konstitusi. Menjadi spesial karena tidak setiap negara memiliki konstitusi," terang Yoseph. 

Terlebih amandemen yang terjadi, imbuh dia, telah banyak dipuji oleh negara lain karena memasukan banyak pasal tentang Hak Asasi Manusia.

Baca juga: MPR Rekomendasikan Amandemen UUD Dilakukan pada Periode Mendatang

"Banyak negara yang memuji UUD kita sebagai konstitusi yang modern", terang Yoseph.

Lebih lanjut Yoseph menceritakan dalam sejarah perjalanan Indonesia, bangsa ini pernah menggunakan berbagai konstitusi, antara lain UUD 1945, UUD RIS, UUD Sementara, kembali UUD 1945, hingga UUD NRI Tahun 1945.

Perubahan tersebut dikatakannya terjadi karena tuntutan reformasi tanpa mengubah pembukaan UUD dan bentuk NKRI.

"Semua telah teruji dengan baik, kita memiliki konstitusi yang bisa diandalkan dari waktu ke waktu", tutur Yoseph.

"Amandemen juga dilakukan untuk memperkuat sistem presidensial," lanjut Yoseph.

Ke depan, Yoseph berharap agar semua lembaga negara ikut mensosialisasikan empat pilar MPR tersebut. Menurutnya, generasi muda saat ini banyak yang tak paham nilai-nilai kebangsaan.

"Setiap lembaga perlu melakukannya, seperti contoh saat masa orientasi sekolah (MOS)", tutup Yoseph.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com