Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB: Pantas Kita Sebut Pak Sutopo Pahlawan Kemanusiaan

Kompas.com - 08/07/2019, 10:13 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menilai, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) BNPB Sutopo layak disebut pahlawan kemanusiaan mengingat jasanya dalam mengabarkan informasi akurat mengenai penanganan bencana di Indonesia.

"Dengan seluruh pengalaman dan kinerja beliau selama menjalankan tugas, pantaslah kalau kita semua sekali lagi menyebut almarhum sebagai pahlawan kemanusiaan," ujar Doni saat membacakan pidato penghormatan di rumah duka, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7/2019), seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

"(Beliau) bekerja secara ikhlas dan profesional tanpa mengenal waktu, tanpa mengenal lelah, bahkan sampai pada tanpa mengenal rasa sakit yang diderita," kata Doni lagi.

Baca juga: Kepala BNPB Letjen Doni Monardo: Sutopo Sosok ASN yang Tangguh...

Ia juga mengatakan, Sutopo tak hanya tampil sebagai humas BNPB, tetapi juga berperan sebagai humas Pemerintah Indonesia terkait bencana.

Sebab, semua pihak mencari Sutopo begitu terjadi bencana di Indonesia, mulai dari instansi di dalam maupun luar negeri.

"Dan selalu tampil terdepan memberikan informasi yang up to date tentang perkembangan kejadian dan penanganan bencana, yang sekaligus memberikan keyakinan kepada masyarakat, bahwa Negara hadir ditengah masyarakat pada saat bencana," ucap dia.

Jenazah Sutopo dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Siswodipuran atau berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka, Senin (8/7/2019).

Baca juga: Mahfud Masih Ingat, Saat Sutopo Berbinar-binar Cerita soal Tugas dan Penyakitnya...

Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019), pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.

Ia meninggalkan seorang istri bernama Retno Utami Yulianingsih dan dua orang putra, yakni Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho serta Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com