Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU: Jokowi-Ma'ruf Pemimpin Seluruh Rakyat Indonesia, Bukan Hanya Kelompok Tertentu

Kompas.com - 28/06/2019, 16:31 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj menegaskan, pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya kelompok tertentu.

Hal itu dia ungkapkan terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh dalil permohonan atas sengketa hasil Pilpres 2019 yang diajukan oleh tim hukum pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Presiden Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin pemimpin nasional. Presiden seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya presiden kelompok tertentu," ujar Said Aqil melalui sebuah video yang diterima Kompas.com, Jumat (28/6/2019).

Baca juga: Ketum PBNU: Semoga Pak Jokowi dan Kiai Maruf Amin Diberikan Kekuatan Membangun Indonesia

"Seluruh rakyat Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Kiai Haji Ma'ruf Amin," tutur dia.

Said Aqil meminta seluruh masyarakat, khususnya umat Islam, untuk menunjukkan kepada internasional bahwa Indonesia telah berhasil menjalankan demokrasi dengan bermartabat.

Ia menekankan, siapa pun presiden dan wakil presiden terpilih merupakan pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Siapa pun pemenangnya, itulah presiden kita. Itulah wakil presiden kita," tutur dia.

Baca juga: Waketum PAN: Visi Kami dengan Pak Jokowi Cocok

Sebelumnya, melalui putusannya, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh dalil permohonan yang diajukan tim hukum pasangan Prabowo-Sandiaga atas sengketa hasil Pilpres 2019.

Dengan demikian, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amim menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024.

Kompas TV Isu reshuffle kabinet kerja presiden Jokowi menguat setelah sejumlah menteri sempat berurusan dengan KPK. Kapan presiden akan mereshuflle kabinetnya? Faktor apa yang harus diperhatikan sebelum mengganti menteri-menterinya? Simak dialog Sapa Indonesia berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com