JAKARTA, KOMPAS.com — Rahmadsyah yang adalah ketua sekretariat bersama calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, bersaksi dalam sidang sengketa hasil pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi, Rabu (19/6/2019).
Dalam persidangan, Rahmadsyah menyebutkan ada oknum polisi yang tidak netral dalam Pemilu 2019. Rahmadsyah menyebut polisi itu bernama Ismunajir, anggota Polres Kabupaten Batubara.
"Kami terima laporan dari masyarakat tentang ketidaknetralan oknum berwajib dalam Pilpres 2019," kata Rahmad.
Baca juga: Tanggapi Saksi 02, Bawaslu Klaim Sudah Beri Sanksi KPPS di TPS 08 Boyolali
Menurut Rahmadsyah, pria bernama Fadli melaporkan dugaan polisi tidak netral itu kepada Sekber Prabowo-Sandi di Kabupaten Batubara. Fadli memiliki bukti dugaan pelanggaran tersebut.
Rahmadsyah mengatakan, video tersebut berisi rekaman agenda pertemuan sosialisasi keamanan pileg dan pilpres 2019. Pertemuan itu dihadiri Ismunajir, pejabat desa, mantan kepala desa, beberapa kepala dusun, dan tokoh masyarakat.
Menurut Rahmadsyah, Ismunajir dalam video itu terkesan mengarahkan masyarakat untuk mendukung salah satu calon presiden, yakni calon nomor urut 01 Joko Widodo. Menurut Rahmadsyah, di dalam forum, Ismunajir mengutarakan hal-hal baik yang dimiliki Jokowi.
"Misalnya, bilang Bapak itu (Jokowi) orang baik, orang yang jaga keamanan negara ini. Bicarakan mengangkat bagaimana kondisi keadaan negara ini," kata Rahmadsyah.
Baca juga: KPU Temukan Keanehan pada Bukti Amplop yang Dibawa Saksi di MK
"Menonjol arahnya ke Bapak Jokowi. Katanya, kondisi negara aman kalau Jokowi presiden," kata Rahmadsyah.
Meski demikian, menurut Rahmadsyah, dia belum pernah melaporkan dugaan pelanggaran pemilu itu kepada pengawas atau penyelenggara pemilu. Hal itu baru dia ungkapkan dalam persidangan di MK.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.